Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Seperti kita ketahui bahwa disekitar kita banyak sekali berbagai macam bahan bekas atau sisa yang terbuang sia – sia termasuk ban bekas dari mobil atau motor yang sudah tidak terpakai. Dari bahan bekas tersebut dapat dibuat menjadi berbagai macam produk olahan kerajinan tangan seperti vas bunga, tempat sampat, asbak dan sandal. Masyarakat kota Purwokerto sangatlah kreatrif salah satu daerah kota purwokerto yang terkenal akan pengolahan ban bekas yaitu terletak di desa banaran kecamatan purwokerto barat. Sandal Bandol merupakan hasil dari olahan ban bekas yang dibuat oleh para pengrajin yang bertempat tinggal di desa banaran , kecamatan Purwokerto Barat. Sandal bandol merupakan sandal yang terbuat dari ban bekas / bodol yang sudah tidak terpakai dan dikreasikan atau dibuat menjadi sandal yang mempunyai nilai seni dari segi kreatifitas maupun bentuk sandal itu desa banaran menjual sandal bandol agar dapat mengurangi polusi dari pembakaran dan pembuangan limbah ban bekas. Agar jangkauan pemasaran lebih luas maka para pengrajin desa banaran ini membuat suatu kelompok masyarakat berupa paguyuban yang bertujuan agar dapat memudahkan dalam memasarkan produk sandal bandol baik melalui teknik tradisional atau langsung maupun media sosial diantaranya Whatsapp, Facebook Fanspage,Instagram dan google bisnisku. Paguyuban ini diberi nama Paguyuban Sandal Bandol SIMBA Purwokerto yang menjual berbagai macam bentuk olahan ban bekas berupa sandal bandol seperti model Capit sripuh , alladin sripuh, capit bunga dll. tiap tiap model mempunyai nilai seni masing masing seperti alladin sripuh mempunyai bentuk seperti sandal yang dipakai dalam film Alladin. Manfaat dengan adanya paguyuban ini pengrajin lebih mendapat nilai tambah dari segi ekonomi maupun kesejahteraannya. sandal bandol alladin sripuh Lihat Money Selengkapnya