PEMELIHARAANKELISTRIKAN SEPEDA MOTOR Gambar 3 : Rangkaian Bintang Tegangan generator U tegangan Phase Up berbeda dengan factor √3 = 1,73 U = Up.1,73 Arus generator adalah sama dengan arus phase. Sebuah rangkaian segitiga (rangkaian Delta) adalah rangkaian dari kumparan yang ujungnya digabungkan pangkal dari kumparan yang lain, misalnya U1
Komponen Sistem Pengapian Sepeda Motor – Di dalam dunia otomotif ada begitu banyak macam rangkaian sistem yang akan saling terhubung. Selain ada sistem penerangan, sistem kelistrikan, sistem pengisian ada juga sistem disini otoflik akan menjelaskan tentang sistem pengapian, khususnya sistem pengapian pada sepeda motor mulai dari macma-macam komponennya, fungsi komponen dan juga cara kerja dari sistem pengapian sepeda Sistem Pengapian Sepeda Motor dari Fungsi dan Cara KerjaJenis – Jenis Sistem PengapianKomponen Sistem Pengapian Sepeda Motor1. Baterai2. Spul AC3. Kunci Kontak4. Ignition Coil5. CDI Unit6. Pulse Igniter7. Kabel Busi8. BusiSkema Rangkaian Sistem Pengapian Motor CDICara Kerja Sistem Pengapian MotorSistem pengapian pada sepeda motor sendiri merupakan sistem yang difungsikan untuk menghasilkan percikan bunga api pada bagian busi. Tujuananya agar pembakaran di dalam ruang bakar bisa bekerja. Adapun sistem pembakaran sendiri dihasilkan dari rangkaian peran yang begitu penting untuk bisa membuat mesin motor dapat bekerja. Tentu saja sistem pengapian pada sepeda motor harus di rawat dengan baik. Adapun perawatan yang harus di lakukan biasnaya lebih terfokus pada komponen yang bernama busi komponen inilah yang akan langsung berhadapan pada ruang pembakaran. Sehingga kerap kali membuat busi motor mengalami kegagalan fungsi. Untuk memahami cara merawat busi motor silahkan simak pada pembahasan otoflik – Jenis Sistem PengapianJika bicara mengenai sistem pengapian, sampai dengan saat ini setidaknya ada beberapa macam jenis sistem pengapian yang umum digunakan. Beberapa diantaranya sepertiSistem pengapian konvensionalSistem pengapian elektronik memakai transistorSistem pengapian CDISistem pengapian DLILalu mana yang sering dipakai untuk sistem pengapian sepeda motor? Untuk sepeda motor lebih sering menggunakan sistem pengapian CDI karena struktur dan juga komponen yang dibutuhkan tidak terlalu banyak. Namun mampu dengan baik menyuplai pengapian di ruang untuk sistem pengapian lain sepertii sistem pengapian elektronik bisa kita jumpai, namun tidak terlalu banyak motor yang memakai sistem pengapian ini. Namun justru lebih sering kita dapati pada sistem pengapian Sistem Pengapian Sepeda MotorApabila sudah jelas dan paham mengenai beberapa macam jenis sistem pengapian yang ada di dunia otomotif. Berikut ini adalah daftar komponen sistem pengapian sepeda motor beserta fungsi masing-masing BateraiSeperti yang kita semua ketahui, baterai pada sebuah sepeda motor atau lebih familiar dengan Aki merupakan salah satu komponen yang begitu penting baik pada sistem penerangan sepeda motor, ataupun sistem pengisian sepeda pada komponen yang satu ini semua arus listrik yang akan dijadikan sebagai sumber proses pengapian akan di tampung. Biasanya aki motor memiliki aliran arus DC searah dengan tengangan sebesar 12 Spul ACKomponen sistem pengapian sepeda motor yang berikutnya adalah Spul AC. Fungsi dari komponen ini hampir sama seperti fungsi alternator pada sistem pengisian lewat komponen ini motor akan tetap bisa berjalan meski tidak dilengkapi baterai. Hanya saja arus dari spul ini masih bertengangan AC atau Kunci KontakKemudian ada juga komponen kunci kontak. Fungsi utama dari komponen yang satu ini untuk menjadi switch yang digunakan sebagai langkah awal menyalakan dan menonaktifkan sistem pengisian sepeda pada saat kunci kontak pada motor di arahkan ke posisi ON, maka arus baterai akan langsug tersebar ke berbagai rangkaian kelistrikan yang ada. Salah satunya untuk menyuplai sistem pengapian Ignition CoilAgar busi dapat memercikan api, tentu saja dibutuhkan sebuah tegangan besar. Maka dari itu ada tambahan komponen yang bernama Ignition Coil. Yang dimana pada komponen ini arus tengangan berdaya 12V akan dibuat menjadi kisaran 20 KV atau setara proses perubahan arus tengangan kecil menjadi besar yang di hasilkan oleh Ignition Coil memanfaatkan proses induksi elektromagnet. Tidak heran apabila banyak kasus coil terbakar, itu dikarenakan arus tegangan yang ada begitu CDI UnitKemudian komponen sistem pengapian sepeda motor yang berikutnya adalah CDI Unit. Dalam fungsinya, komponen ini digunakan untuk mengosongkan komponen utama dari CDI unit berupa dioda untuk menyearahkan arus dari spul ac dan transistor yang dipakai untuk menaikan tegangan arus. Sehingga aliran arus tersebut dapat masuk ke dalam capasitor dengan Pulse IgniterKemudian komponen yang berikutnya adalah pulse igniter. Komponen yang satu ini berfungsi menjadi sensor CKP yang akan mengirimkan sinyal untuk menandakan waktu atau timing pengapian mesin. Biasanya penggunaan pulse igniter ini memanfaatkan frekuensi Kabel BusiSelain komponen diatas, ada juga komponen sistem pengapian sepeda motor lain yang berupa kabel busi. Seperti kita ketahui, kabel busi akan digunakan sebagai penghubung ignition coil dengan berbeda dengan kabel kelistrikan pada umumnya, kabel busi dibuat dengan struktur yang lebih baik karena akan dipakai untuk menyalurkan arus listrik bertegangan tinggi. Selain itu juga dilengkapi dengan isolator yang begitu tebal untuk menhindari terjadinya hubungan BusiDan komponen terakhir dari sistem pengapian sepeda motor adalah Busi. Yang dimana seperti kami jelaskan diatas, komponen ini akan digunakan sebagai pengkonversi energi listrik yang dihasilkan ignition coil menjadi percikan api di bagian dalam silinder mesin untuk menyalakan Rangkaian Sistem Pengapian Motor CDIUntuk lebih paham dan jelasnya tentang perangkaian sistem pengapian sepeda motor dengan menggunakan CDI. Berikut ilustrasi yang bisa kami gambarkan untuk memperjelas hal Kerja Sistem Pengapian MotorLalu bagaimana sih cara kerja sistem pengapian motor yang menggunakan CDI? untuk memahami hal tersebut, berikut jelaskan secara rinci bagaimana alur cara kerja sistem pengapian kunci kontak kita geser ke posisi ON maka akan aliran arus dari baterai ke bagian CDI Unit dengan melewati converter untuk membuat arus tegangan sebelum sinyal dari pulse ignitor masuk, maka posisi arus bertegangan tinggi tersebut masih tertahan di dalam saat kondisi pulse igniter mengirimkan sinyal dengan mengacu pada frekuensi rpm mesin. Maka otomatis akan membuat SCR mendapatkan triger yang otomatis akan mengalirkan arus listrik yang terdapat di dalam otomatis rangkaian dari baterai akan terputus dan rangkaian dari capsitor akan terhubung ke ignition coil. Dan otomatis akan langsung membuat kemagnetan dengan arus lebih besar lewat kumparan tersebut nantinya akan diarahkan ke kumparan sekunder untuk menghasilkan otuput arus hingag 7 kali lebih terakhir arus output dari kuparan skuner tersebut akan diarahkan ke busi untuk memercikan sebuah bunga api di dalam ruang seperti itu kiranya informasi yang kali ini dapat sampaikan terkait cara kerja sistem pengapian sepda motor CDI yang memang lebih umum digunakan sekarang ini. Lengkap juga dengan fungsi dan komponen sistem pengapian sepeda motor yang bisa pahami. Sekian dan semoga bisa bermanfaat.
WiringDiagram/Rangkaian kabel/kelistrikan sepeda motor Diagram kawat atau wiring diagram adalah gambar kerja/gambar diagram sederhana yang menggambarkan rangkaian pengkabelan atau pengkawatan peralatan elektronik dengan bantuan simbol-simbol dalam bentuk yang disederhanakan.
Simbol Kelistrikan Sepeda Motor - Pada setiap rangkaian kelistrikan pada bidang otomotif terdiri dari berbagai simbol termasuk pada sepeda motor. Simbol simbol kelistrikan ini bertujuan untuk mempermudah proses pembacaan. Lalu apa saja simbol kelistrikan pada otomotif termasuk sepeda motor?Tanpa adanya simbol kelistrikan tentu akan kesulitan dalam proses identifikasi rangkaian kelistrikan. Untuk lebih jelasnya terkait simbol kelistrikan sepeda motor akan diulas lebih dalam pada artikel berikut Simbol Kelistrikan Sepeda MotorKelistrikan akan jadi fokus utama peningkatan yang menjajikan di periode depan untuk tiap kendaraan. Beberapa dasar kelistrikan bodi pada tehnik otomotif jadi salah satunya kunci dasar kita agar bisa membaca wiring grafik pada buku pentunjuk pembaruan, menganalisis kerusakan dan tentukan di mana elemen kelistrikan itu ada. Yang mana semuanya berbentuk simbol-simbol tertentu seuai dengan elemen itu pada mekanisme kelistrikan. Simbol simbol kelistrikan adalah sekumpulan tanda yang digunakan untuk menggambarkan suatu benda asli agar lebih mudah orang lain untuk Simbol Kelistrikan Sepeda Motor OtomotifElemen - elemen kelistrikan mempunyai simbol yang lain - beda. Arah dibikinnya simbol ini untuk mempermudah kita dalam pahami serangkaian kelistrikan yang berada di buku panduan pembaruan. Disamping itu, simbol kelistrikan jadi panduan tiap elemen pada buku panduan Baterei atau AkiPada umumnya Aki atau baterei pada mobilberfungsi untuk simpan energi listrik berbentuk energi kimia, yang bakal dipakai untuk menyuplai dan sediakan listik ke mekanisme starter, mekanisme pengapian, beberapa lampu dan beberapa komponen kelistrikan yang lain. Saat mesin mati, aki lah yang bekerja untuk penyuplai energi listrik yang paling penting. Sedang saat mesih telah hidup, karena itu mekanisme pengisian akan gantikan peranan aki sebagai penyuplai energi Sekering atau fusePada umumnya Peranan Sekring untuk memutuskan arus listrik yang melalui sekring itu bila terjadi kelebihan arus listrik yang melaluinya. Jadi sekring padamobil ialah bagian utama untuk menahan berlangsungnya kebakaran karena konslet di lajur kelistrikan Fusible LinkPada umumnya peranan dan konstruksi dari elemen fusible link hampir serupa dengan elemen fuse atau sekering. Ketidaksamaan khusus dari fusible link dengan fuse ialah dari kemampuan arus maksimal yang bisa melalui elemen pengaman fusible link, kemampuan arus yang bisa melalui elemen itu semakin besar diperbandingkan dengan fuse. Fusible link sendiri berperan sebagai elemen pengaman serangkaian kelistrikan saat terjadi jalinan pendek konsleting atau terjadi kelebihan arus. Fusible link bisa dipakai untuk arus yang semakin besar karena pada fusible link mempunyai ukuran yang semakin besar dan komponen yang lebih Circuit BreakerSirkuit breaker dipakai dalam sebuah serangkaian kelistrikan sebagai alternatif elemen sekering yang berperan membuat perlindungan kesusahan pengangkutan arus dalam circuit serangkaian sama dalam power windows dan circuit heater pemanas. 5. Sakelar atau SwitchSakelar pada mekanisme kelistrikan berperan untuk memutuskan dan menyambungkan mekanisme kelistrikan. Karena ada sakelar, karena itu tiap elemen bisa bekerja sesuai yang diharapkan oleh sopir. 6. RelayRelay pada mekanisme kelistrikan mobil dapat berperan sebagai sakelar atau switchelektromagnetik. Performa dari sakelar ini dikontrol oleh magnet yang lain dari relay ialah bisa meminimalkan bunga api yang umum terjadi dalam sakelar. Karena itu, sakelar lampu tidak gampang hancur dan usia penggunaannya jadi lebih lama dibanding tidak memakai relay. Di sini Sakelar cuman dipakai untuk menghidupkan induksi magnet yang ada di relay hingga relay aktif atau akan membuat mekanisme kelistrikan mobil jadi lebih konstan karena daya listrik dari baterei akan diterima langsung oleh beban, terhitung lampu dan klakson. Ini automatis membuat sinar lampu jadi lebih jelas dan bunyi klakson relay 5 kaki ada terminal 87a sebagai output tambahan, yang memungkinkannya serangkaian berbeban double dapat digerakkan lewat satu relay. Umumnya, relay 5 kaki dipakai pada serangkaian headlamp, setop lamp, dan lain-lain. 7. ResistorResistor jika ditranslate maknanya tahanan atau kendala, yang berperan untuk menghalangi arus yang mengucur pada suatu serangkaian tertutup. Kekuatan resistor menghalangi satu arus kita disebutkan resistansi yang dipastikan dalam unit Ohm . 8. ThermistorThermistor adalah tipe Resistor yang nilai resistansi atau nilai hambatannya dikuasai oleh Temperatur Temperature.Thermistor terbagi dalam 2 tipe, yakni Thermistor NTC Negative Temperature Coefficient dan Thermistor PTC Positive Temperature Coefficient.Nilai Resistansi Thermistor NTC akan turun bila temperatur di seputar Thermistor NTC itu tinggi kebalikannya / Negatif. Sedang untuk Thermistor PTC, makin tinggi temperatur disekelilingnya, makin tinggi juga nilai resistansinya sebanding lempeng / Positif. 9. RheostatRheostat ialah Variable Resistor yang berperan untuk mengendalikan saluran arus listrik current di suatu skema elektronik atau kelistrikan, penerapan pada otomotif mobil dapat ditemui pada fuel sender gauge, app sensor pada pedal gas mobil injeksi dengan type throttle by wire dan lain-lain. 10. Resistor TappedResitor tapped atau kerap dikatakan sebagai potensiometer, Potensiometer sebagai tipe Variable Resistor yang nilai resistansinya bisa beralih-alih dengan memutar porosnya lewat sebuah Tuas yang ada pada Potensiometer. Nilai Resistansi Potensiometer umumnya tercatat di tubuh Potensiometer berbentuk code angka. 11. KapasitorKapasitor atau disebutkan dengan kondensator sebagai elemen yang sanggup simpan dan melepas daya listrik dari kapasitor disebutkan dengan Farad, yang memperlihatkan kekuatan kapasitor dalam simpan daya listrik atau kapasitansi. Farad diambil dari nama Michael Faraday, seorang ilmuwan yang mendapati kapasitor. 12. DiodaDioda ialah elemen electronica yang berperan untuk mengahantarkan arus listrik ke satu arah dan menghalangi arus listrik dari arah kebalikannya. Dioda juga bisa dipakai untuk mengatur arus, yaitu sebagai sakelar electronic. Dioda terbagi dalam 2 elemen elektroda yakni Anoda dan Katoda. 13. Dioda ZenerSalah satu simbol kelistrikan diatas adalah Diode Zener yang merupakan salah satu diode yang mempunyai karakter salurkan arus listrik mengucur menuju yang bersimpangan bila tegangan yang diberi melebihi batasan "tegangan tembus" breakdown voltage atau "tegangan Zener". Ini berbeda dari diode biasa yang cuman salurkan arus listrik ke satu arah. 14. TransistorTransistor sebagai elemen dasar electronica yang perlu kamu kenali karena mempunyai banyak peranan dan sebagai elemen yang memiliki peran penting di dunia electronica kekinian ini. Pada konsepnya transistor terdiri dari dua buah dioda yang digabungkan. Transistor terbagi dalam 3 kaki yakni Pangkalan B, Colector C, dan Emitor E. 15. KabelSerangkaian kabel atau wiring harness sebagai elemen yang tidak kalah penting. Perannya untuk menyalurkan listrik dari baterei ke arah semua sisi elektrikal. 16. MassaMassa berperan untuk menyambungkan antar elemen dengan negatif baterei hingga tercipta rangkain tertutup pada suatu circuit kelistrikan. 17. LampuKendaraan beroda 4 bukan hanya diperlengkapi satu tipe lampu saja, rupanya ada beberapa macam lampu yang perannya bukan hanya sebagai pencahayaan, tetapi jadi pemberi kode untuk jaga keselamatan sepanjang mengemudi. 18. KlaksonPeranan klakson penting bagus untuk pengendaranya atau seseorang. Peranan klakson sendiri untuk memberi kode ke pengendara lain dengan sumber bunyi atau suara yang ditimbulkannya. 19. Koil pengapianKoil pengapian berperan untuk mengubah tegangan rendah listrik yakni 12 volt jadi tegangan tinggi volt ataupun lebih yang bisa mengahasilkan recikan bunga api pada busi. 20. Generator/alternatorGenerator berperan untuk mengganti energi gerak jadi energi listrik yang dipakai untuk mensupply seluruh keperluan listrik di saat mesin hidup pada mobil penerapan generator ada pada alternator mekanisme pengisian. 21. MotorElemen ini sebagai kontradiksi dari generator, yakni berperan untuk mengubah energi listrik jadi energi gerak, dalam mobil salah satunya penerapannya yakni pada motor starter, motor wipper, pompa bensin dan lain-lain. 22. LEDLED bisa kita artikan sebagai satu elemen electronica yang dibuat berbahan semikonduktor dan bisa pancarkan sinar jika arus listrik melaluinya. Led Ligth-Emitting Diode mempunyai peranan khusus di dunia electronica sebagai tanda atau signal tanda/lampu tanda. Dan belakangan ini LED sering dipakai pada semua tipe lampu pada mobil terhitung lampu khusus. Diatas adalah ulasan mengenai simbol kelistrikan otomotif dan perannya masing-masing. Semoga menambah wawasan dan pengetahuan.
Dalamrangakaian sepedo meter sepeda motor terdapat 6 rangkaian kelistrikkan 1. rangkaian lampu tanda belok kiri 2. rangkaian lampu tanda belok kanan 3. rangkaian lamapu jarak jauh 4. rangkaian lampu kota 5. rangakaian untuk penunjuk keadaan bahan bakar 6. rangkaian lampu nenunjuk posisi gigi sepeda motor 7. Rangkaian kontak sepeda motor 8.

Sistem kelistrikan pada sepeda motor terbuat dari rangkaian kelistrikan yang berbeda-beda, namun rangkaian tersebut semuanya berawal dan berakhir pada tempat yang sama, yaitu sumber listrik misalnya baterai. Lalu, apa sebenarnya rangkaian circuit tersebut? Supaya sistem kelistrikan dapat bekerja, listrik harus dapat mengalir dalam suatu rangkaian yang komplit/lengkap dari asal sumber listrik melewati komponen-komponen dan kembali lagi ke sumber listrik. Aliran listrik tersebut minimal memiliki satu lintasan tertutup, yaitu suatu lintasan yang dimulai dari titik awal dan akan kembali lagi ke titik tersebut tanpa terputus dan tidak memandang seberapa jauh atau dekat lintasan yang tempuh. Jika tidak ada rangkaian, listrik tidak akan mengalir. Artinya, setelah listrik mengalir dari terminal positif baterai kemudian melewati komponen sistem kelistrikan, maka supaya rangkaian bisa dinyatakan lengkap, listrik tersebut harus kembali lagi ke baterai dari arah terminal negatifnya, yang biasa disebut massa ground. Untuk menghemat kabel, sambungan connector dan tempat, massa bisa langsung dihubungkan ke body atau rangka besi sepeda motor atau ke mesin. Tahanan, Arus dan Tegangan pada Rangkaian Pada satu rangkaian kelistrikan yang terdapat pada sepeda motor biasanya digabungkan lebih dari satu tahanan listrik atau beban. Beberapa tahanan listrik mungkin dirangkaikan di dalam satu rangkaian/sirkuit dengan salah satu diantar tiga metode penyambungan berikut ini a. Rangkaian Seri b. Rangkaian Paralel c. Rangkaian Kombinasi Seri – Paralel Nilai/jumlah tahanan dari seluruh tahanan yang dirangkaikan didalam sikuit/rangkaian disebut dengan tahanan total combined resistance. Cara perhitungan tahanan, arus dan tegangan dari ketiga jenis rangkaian di atas adalah berbeda-beda antara satu dengan yang lainnya. Rangkaian Seri Tipe penyambungan rangkaian seri yaitu bila dua atau lebih tahanan R1, R2, dan R3 dan seterusnya dirangkaikan di dalam satu sirkuit/rangkaian seperti gambar 3. 8 di bawah ini, sehingga hanya ada satu jalur untuk mengalirnya arus. Gambar Rangkaian seri Pada rangkaian seri, jumlah arus yang mengalir selalu sama pada setiap titik/tempat komponen. Sedangkan tahanan total adalah sama dengan jumlah dari masing-masing tahanan R1, R2 dan R3. Dengan adanya tahanan listrik di dalam sirkuit, maka bila ada arus listrik yang mengalir akan menyebabkan tegangab turun setelah melewati tahanan. Besarnya perubahan tegangan dengan adanya tahanan disebut dengan penurunan tegangan voltage drop. Pada rangkaian seri, penjumlahan penurunan tegangan setelah melewati tahanan akan sama dengan tegangan sumber Vt. Adapun rumus arus listrik, tahanan dan tegangan pada rangkaian seri adalah sebagai berikut Itotal = I1 = I2 = I3 Rtotal = R1 + R2 + R3 Vtotal = V1 + V2 + V3 Kuat arus I yang mengalir pada rangkaian seri besarnya sama pada R1, R2 dan R3, sehingga dapat dihitung menjadi V I = Rtotal = I = V R 1 + R 2 + R 3 Bila arus I mengalir pada sirkuit/rangkaian, penurunan tegangan V1, V2 dan V3 setelah melewati R1, R2 dan R3 dihitung dengan Hukum Ohm. V1 = R1 x I V2 = R2 x I V3 = R3 x I Berdasarkan contoh gambar di atas besarnya masing-masing tahanan, kuat arus dan tegangan dapat dihitung sebagai berikut Tahanan total Rtotal = R1 + R2 + R3 = 2 + 4 + 6 = 12 Arus listrik I I = V RtotalV I = R1 + R2 + R3 12V I = 2 + 4 + 6 = 1 A Penurunan tegangan pada R1 V1 = R1 x I = 2 x 1 A = 2 V Penurunan tegangan pada R2 V2 = R2 x I = 4 x 1 A = 4 V Penurunan Tegangan pada R3 V3 = R3 x I = 6 x 1 A = 6 V Rangkaian Paralel Tipe penyambungan rangkaian paralel yaitu bila dua atau lebih tahanan R1, R2, dan R3 dan seterusnya dirangkaikan di dalam satu sirkuit/rangkaian seperti gambar 3. 9 di bawah ini. Salah satu dari setiap ujung tahanan resistor dihubungkan ke bagian yang bertegangan tinggi positif dari sirkuit dan ujung lainnya dihubungkan ke bagian yang lebih rendah negatif. Gambar Rangkaian paralel Pada rangkaian paralel, tegangan sumber baterai V adalah sama pada seluruh tahanan. Sedangkan jumlah arus I adalah sama dengan jumlah arus I1, I2 dan I3 yaitu arus yang mengalir melalui masing-masing resistor R1, R2 dan R3. Adapun rumus arus listrik, tahanan dan tegangan pada rangkaian seri adalah sebagai berikut Vtotal = V1 = V2 = V3 Itotal = I1 + I2 + I3 Rtotal = 1 1 + + R 1 R1 x R2 x R3 R1 + R2 + R3 Kuat arus I yang mengalir pada R1, R2 dan R3, dapat dihitung menjadi V I1 = R1 V I2 = R2 V I3 = R3 Berdasarkan contoh gambar di atas besarnya masing-masing tahanan, kuat arus dan tegangan dapat dihitung sebagai berikut Tahanan total Rtotal = R1xR2 xR3 R1 + R1 + R3 2x4x6 = 2 + 4 + 6 48 = 12 = 4 Arus I1 lewat R1 I1 = I1 = V R1 12V 2 = 6 A Arus I2 lewat R2 I2 = I2 = V R2 12V 4 = 3 A Arus I3 lewat R3 I3 = I3 = V R3 12V 6 = 2 A Tegangan pada pada contoh gambar 3. 9 untuk masing-masing resistor pada rangkaian paralel sama dengan tegangan baterai, yaitu sebesar 12 V. Rangkaian Kombinasi Seri – Paralel Tipe penyambungan rangkaian kombinasi seri – paralel yaitu sebuah tahanan R1 dan dua atau lebih tahanan R2 dan R3 dan seterusnya dirangkaikan di dalam satu sirkuit/rangkaian seperti gambar 3. 10 di bawah ini. Rangkaian seri – paralel merupakan kombinasi gabungan dari rangkaian seri dan paralel dalam satu sirkuit. Gambar Rangkaian kombinasi seri – paralel Tahanan total dalam rangkaian seri – paralel dihitung dengan langkah sebagai berikut a. Menghitung tahanan pengganti RPengganti, yaitu gabungan RPengganti = R2 x R3 R2 + R3 b. Menghitung tahanan total, yaitu gabungan tahanan R1 dan RPengganti yang dihubungkan secara seri. Rtotal = R1 + RPengganti = Rtotal = R1 + R2 x R3 R2 + R3 Besar arus yang mengalir melalui rangkaian dihitung Itotal = I1 = I2 + I3 atau I = V R total=R1 + V R2 x R3 R2 + R3 Tegangan yang bekerja pada R1 V1 dan pada R2 dan R3 Vpengganti dapat dihitung dengan menggunakan rumus V1 = R1 x I Vpengganti = RPengganti x I = Vtotal = V1 + Vpengganti R2 x R3 x I R2 + R3 Selanjutnya berdasarkan contoh gambar di atas besarnya masing-masing tahanan, kuat arus dan tegangan dapat dihitung sebagai berikut Tahanan pengganti RPengganti = R2 x R3 R2 + R3 4x6 = 4 + 6 24 = 10 = 2,4 Tahanan total Rtotal = R1 + RPengganti = 2 + 2,4 = 4,4 Arus total I = = V R total 12 V 4,4 = 2,727 A Tegangan Vpengganti yang bekerja pada tahanan R1 dan R2 sebesar Vpenganti = Rpengganti x I = 2,4 x 2,73 A = 6, 55 V Tegangan pada R1 V1 = R1 x I = 2 x 2,727 A = 5,45 V Tegangan total Vtotal = V1 + Vpengganti = 5,45 + 6,55 = 12 V Arus I2 yang mengalir lewat R2 I2 = V penggantiR2 6,55V = 4 = 1,6375 A Arus I3 yang mengalir lewat R3 I3 = V penggantiR3 6,55V = 6 = 1,0917 A Contoh Aplikasi Jenis Rangkaian pada Sepeda Motor Seperti telah dijelaskan pada bagian sebelumnya, bahwa hampir semua rangkaian kelistrikan pada sepeda motor terdapat tahanan resistor. Bentuk tahanan pada rangkaian bisa berupa tahanan pada bola lampu atau kumparan maupun tahanan resistor biasa. Contoh aplikasi/penggunaan jenis rangkaian, baik rangkaian seri, paralel maupun gabungan seri - paralel pada sepeda motor bisa ditemukan dalam sistem penerangan lampu-lampu dan tanda belok/sein, sistem pengisian yang menggunakan pengaturan tegangan voltage regulator secara elektronik, dan sistem pengapian elektronik. Diantara contoh-contoh tersebut yaitu sistem tanda belok turn signal yang menggunakan flasher tipe kapasitor seperti gambar di bawah ini Gambar Aplikasi jenis-jenis rangkaian pada sepeda motor Berdasarkan gambar di atas dapat dilihat bahwa rangkaian kelistrikan sistem tanda belok tersebut memiliki jenis rangkaian, yaitu a. Rangkaian kombinasi seri - paralel antara tahanan R dengan kumparan L1 dan L2 b. Rangkaian paralel antara lampu sein kiri depan dengan lampu sein kiri belakang Sedangkan untuk menjelaskan salah satu aplikasi rangkaian seri pada sepeda motor, lihat gambar pada pembahasan zener diode. Dalam gambar tersebut terdapat rangkaian seri antara R3 dan R4. 5. Diode Gambar Dioda dan simbolnya Sebuah diode didefinisikan sebagai paduan dua elektroda, satu menjadi positif anoda dan yang lain adalah negatif katoda dan hanya mengijinkan arus mengalir dalam satu arah. Dioda merupakan komponen semikonduktor yang berfungsi untuk mengijinkan arus mengalir di dalam sebuah rangkaian hanya dalarn satu arah forward bias, yaitu dari anoda ke katoda dan memblokirnya saat mengalir dalam arah yang berlawanan reverse bias, hal ini dimungkinkan oleh karena karakteristik dari silicon, atau wafer di dalam diode. Saat sebuah penghantar/konduktor tegangan positif di hubungkan ke anoda dan penghantar tegangan negatif dihubungkan ke katoda, arus mengalir melalui diode. Jika penyambungan ini dibalik, arus tidak akan dapat mengalir sebab pemblokiran dari karakteristik silicon wafer, oleh karena itu diode beraksi sebagai katup satu arah check valve dan mengijinkan arus mengalir hanya satu arah. Gambar Contoh aplikasi penggunaan dioda Contoh Aplikasi Diode pada Sepeda Motor Aplikasi/penggunaan dioda pada sistem kelistrikan sepeda motor bisa ditemukan dalam rangkaian sistem penerangan maupun sistem pengisian yang menggunakan generator AC alternator, seperti terlihat pada gambar di bawah ini Gambar Contoh aplikasi penggunaan diode pada sepeda motor Berdasarkan gambar di atas, diode rectifier bekerja untuk merubah arus AC bolak-balik yang dihasilkan alternator menjadi arus Dc searah. Arus DC ini kemudian disalurkan ke baterai dan beban load seperti lampu tanda belok/sein.

RangkaianKelistrikan Sepeda Motor Seri Dan Paralel RANCANG BANGUN TRAINER SISTEM PENERANGAN PADA SEPEDA MOTOR HONDA SUPRA FIT - PDF Download Gratis Pin on Proyek Praktek Elektronika
Siswadapat menginterpretasi gambar rangkaian sistem pengisian. 3. Siswa dapat memeriksa fungsi dan cara kerja komponen komponen sistem PEMELIHARAAN KELISTRIKAN SEPEDA MOTOR Gambar 1 :Generator arus AC 3 Fasa Pembangkit dengan medan magnet listrik yang kuat dan menambah jumlah pool medan magnet menghasilkan tegangan lebih tinggi dan
ContohAplikasi Resistor pada Sepeda Motor Hampir semua rangkaian kelistrikan pada sepeda motor terdapat tahanan (Resistor). Bentuk tahanan pada rangkaian bisa berupa tahanan pada bola lampu atau kumparan maupun tahanan (Resistor) biasa seperti gambar di atas.
QJRtz.
  • qj4rjyq930.pages.dev/593
  • qj4rjyq930.pages.dev/174
  • qj4rjyq930.pages.dev/556
  • qj4rjyq930.pages.dev/398
  • qj4rjyq930.pages.dev/128
  • qj4rjyq930.pages.dev/15
  • qj4rjyq930.pages.dev/178
  • qj4rjyq930.pages.dev/557
  • gambar rangkaian kelistrikan sepeda motor