FAJawaban yang tepat untuk pertanyaan di atas adalah 20%. Diketahui Pp = 350 watt Ps = 70 watt Ditanya Î = ? Pembahasan Efisiensi transformator dapat ditentukan dengan persamaan Î = Ps / Pp x 100% dimana Î = efisiensi Ps = daya pada kumparan sekunder W Pp = daya pada kumparan primer W Sehingga Î = 70 / 350 x 100% Î = 20% Jadi, efisiensi transformator tersebut adalah 20%.Yuk, beri rating untuk berterima kasih pada penjawab soal!Yah, akses pembahasan gratismu habisDapatkan akses pembahasan sepuasnya tanpa batas dan bebas iklan!
Dayalistrik kumparan primer (Pp) = 350 Watt Daya listrik kumparan sekunder (Ps) = 70 Watt Efisiensi Transformator = Ps/Pp x 100% = 70/350 x 100% = 20% Jadi efisiensi Transformator tersebut adalah 20% Beri Rating · 4.1 ( 25) Balas Belum menemukan jawaban? Tanya soalmu ke Forum atau langsung diskusikan dengan tutor roboguru plus, yuk Tanya ke ForumFAJawaban yang tepat untuk pertanyaan di atas adalah 20%. Diketahui Pp = 350 watt Ps = 70 watt Ditanya Î = ? Pembahasan Efisiensi transformator merupakan perbandingan dari daya keluaran daya sekunder dan daya masukan daya primer pada transformator. Secara matematis efisiensi transformator dapat ditentukan dengan persamaan Î = Ps / Pp x 100% dimana Î = efisiensi transformator Ps = daya sekunder watt Pp = daya primer watt Sehingga Î = 70 /350 x 100% Î = 0,2 x 100% Î = 20% Jadi, efisiensi transformator tersebut adalah 20%.Yah, akses pembahasan gratismu habisDapatkan akses pembahasan sepuasnya tanpa batas dan bebas iklan! terjawab• terverifikasi oleh ahli jika daya listrik yang mengalir pada kumparan primer dan sekunder sebuah transformator berturut-turut sebesar 350 watt dan 70 watt , berapakah efisiensi transformator tersebut ? terimakasih ya kk, jawabannya sangat membantu miranda dlm belajar Iklan Jawaban terverifikasi ahli dianutami3 diketahui : Pp = 350 watt
Transformator yang sering disingkat trafo adalah alat listrik yang digunakan untuk mengubah tegangan listrik menjadi lebih besar atau lebih kecil dari tegangan semula. Tengan yang dapat diubah oleh trafo hanya tegangan yang berubah-ubah terhadap waktu. Tegangan yang paling banyak diubah dengan trafor adalah tegangan listrik bolak-balik dari PLN. Tegangan PLN yang dialirkan ke rumah-rumah memiliki nilai 220 volt. Komponen-komponen elektronik dalam sejumlah perlatan di rumah atau kantor memerlukan tegangan listrik rendah. Umumnya tegangan yang digunakan adalah 5 volt. Oleh karena itu, agar tegangan PLN dapat menjalankan alat-alat tersebut maka tegangan PLN harus diturunkan dahulu. Salah satu komponen penurun tegangan adalah trafo. Trafo tersebut dipasang dalam adaptor atau catu daya. Gambar adalah contoh trafo yang dijual di toko elektronik. Trafo tersebut memiliki dua kaki input yang dihubungkan dengan tegangan PLN. Trafo tersebut memiliki sejumlah kaki ouput sehingga tegangan yang dihasilkan bermacam-macam. Khusus unutk trafo ini, tegangan output yang dihasilkan ada tiga buah, yaitu 6 colt, ix volt, dan 12 volt. Jadi, kita tinggal memilih tegangtan output maka yang akan digunakan. Gambar Contoh transformator Mengapa trafor dapat mengubah tegangan? Mari kita bahas. Trafo bekerja dengan memanfaatkan hukun Faraday yang diterapkan pada kumparan. Semua trafo memiliki dua kumparan konduktor kawat. Satu kumparan dihubungkan dengan tegangan input dan kumparan kedua adalah tempat untuk mengambil tegangan hasil pengubahan output. Kumparan yang dihubungkan dengan tegangan input sering disebut kumparan primer. Kumparan yang dihubungkan dengan tegangan output sering dinamakan kumparan sekunder. Tiap kumparan dapat dipandang sebagai sebuah solenoid. Jika arus masuk ke dalam kumparan primer maka dihasilkan medan magnet di dalam rongganya. Medan magnet yang dihasilkan kumparan primer diarahkan ke kumparan sekunder. Agar pengarahan tersebut berlangsung efektif maka di dalam rongga trafo umumnya diisi teras besi atau bahan lain yang dapat bersifat magnetik. Dengan penggunaan bahan tersebut maka seolah-olah medan magnet yang dihasilkan kumparan primer mengalir ke dalam bahan tersebut dan seluruhnya mencapai kumparan sekunder. Gambar adalah skema trafo di mana kumparan primer dan sekunder sama-sama melingkupi teras besi yang sama. Gambar Skema trafo yang memiliki teras magnetik yang menghubungkan rongga kumparan primer dan kumparan sekunder. Dengan adanya teras magnetik maka \ B_s = B_p \ di mana \ B_p \ adalah kuat medan magnet yang dilingkupi kumparan primer. \ B_s \ adalah kuat medan magnet yang dilingkupi kumparan sekunder. Misalkan panjang dan luas penampang kumparan primer dan sekunder sama. Yang berbeda hanya jumlah lilitan pada dua kumparan tersebut. Fluks magnetik yang dihasilkan kumparan primer dan kumparan sekunder adalah sama karena kuat medan yang dilingkupi sama dan luas penampang sama. Jadi \ \phi_p = \phi_s \. Berdasarkan hukum Faraday, tegangan induksi pada kumparan primer dan kumparan sekunder masing-masing \ \Sigma_p = -N_p {{\Delta \phi_p} \over {\Delta t}} \ \ \Sigma_s = -N_s {{\Delta \phi_s} \over {\Delta t}} \ Mengingat \ \phi_s = \phi_p \ maka kita dapatkan \ {\Sigma_s \over \Sigma_p }= {N_s \over N_p} \quad \quad \quad \quad \quad \quad Tampak dari persamaan bahwa Jika \ N_s > N_p \ maka tegangan keluaran lebih besar daripada tegangan masukan. Trafo semacam ini disebut trafo step-up . Jika \ N_s < N_p \ maka tegangan keluaran lebih kecil daripada tegangan masukan. Trafo semacam ini disebut trafo stride-downwards . Gambar adalah contoh hasil pengukuran tegangan keluaran pada trafo. Pada trafo tertulis tegangan keluaran half dozen volt, 9 volt, dan 12 volt. Tetapi dari hasil pengukuran diperoleh tegangan keluaran 5,1 volt, vii,vii volt, dan 10,2 vol. Tegangan input adalah listrik PLN. Hasil penhukuran langsung diperoleh tegangan listrik PLN adalah 211 volt. Gambar Contoh contoh hasil pengukuran tegangan keluaran pada trafo. Daya Transformator Pada transformator arus dimasukkan pada kumparan primer. Hasilnya pada kumparan sekunder diperoleh arus. Karena adanya arus listrik menandakan adanya energi, maka energi yang dimasukkan ke kumparan primer dapat dideteksi pada kumparan sekunder. Dengan demikian, trafo juga berperan sebagai pemindah energi dari kumparan primer ke kumparan sekunder. Dari sifat pemindahan energi ini kita dapat menentukan hubungan antara arus pada kumparan primer dan pada kumparan sekunder. Hubungan ini dapat ditentukan sebagai berikut. Daya pada kumparan primer adalah \ P_p = I_p \Sigma_p \ dengan \ I_p \ adalah arus pada kumparan primer. Daya pada kumparan sekunder adalah \ P_s = I_s \Sigma_s \ dengan \ I_s \ adalah arus pada kumparan sekunder. Tidak semua daya pada kumparan primer dapat dipindahkan ke kumparan sekunder. Trafo yang sedang digunakan menghasilkan pansa. Ini menunjukkan adanya energi litrik yang berubah menjadi energi panas. Hanya trafo ide a fifty yang sanggup memindahkan seluruh daya dari kumparan primer ke kumparan sekunder. Tetapi tidak ada trafo yang benar-benar platonic. Jika \ \eta \ adalah efisiensi trafo maka dipenuhi \ P_s = \eta P_p \ atau \ I_s \Sigma_s = \eta I_p \Sigma_p \. Hubungan ini menghasilkan \ I_s = \eta \Sigma_p /\Sigma_s I_p \. Dengan memasukkan persamaan maka kita peroleh hubungan antara arus pada kumparan oprimer dan sekunder \ {I_s \over I_p} = \eta {N_p \over N_s} \quad \quad \quad \quad \quad \quad \ Kasus khusus untuk trafo platonic, \ \eta = one \ maka \ I_s/I_p = N_p/ N_s \. Jika merasa bermanfaat, silakan share dan similarVQLsxfh.