KELAS 7D SMP NEGERI 48 BANDUNG LEVANYA A. Z. M Pengertian Makhluk Hidup Makhluk Hidup adalah entitas individual yang mampu menjalankan fungsi-fungsi kehidupan. Makhluk hidup merupakan suatu organisme yang memiliki kemampuan untuk bernapas, berpindah tempat, merespon perubahan diri dan lingkungannya.
MAKALAH KEANEKARAGAMAN MAKHLUK HIDUP DAN PERSEBARANNYA Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Ilmu Alamiah DasarSemester 2 Tahun Akademik 2017/2018. Dosen Yanto Heryanto, Disusun oleh Kelompok 4 Syarahfina Nurul Hidayat 117040255 Septya Kuswara 117040268 Nurul Toyibah 117040273 Rahayu Ika Pratiwi 117040280 Kelas 1-J PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI CIREBON TAHUN AKADEMIK 2017/2018 KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan nikmat tiada habisnya kepada seluruh umat-Nya terutama kepada kami tim penyusun makalah sehingga kami dapat menyelesaikan tugas penulisan makalah untuk mata kuliah Ilmu Alamiah Dasar dengan lancar dan selesai tepat pada waktunya. Selanjutnya ucapan terima kasih kami sampaikan kepada Bapak Yanto Heryanto, yang telah membimbing kami pada mata kuliah Ilmu Alamiah Dasar dan untuk seluruh anggota kelompok atas kerja samanya yang kompak dalam menyelesaikan tugas ini serta kapada pihak-pihak lain yang turut memberikan dukungan demi terselesainya makalah ini. Sebagai manusia yang tak luput dari kesalahan, tidak ada kata yang dapat kami ucapkan selain kata maaf yang sebesar-besarnya apabila dalam penulisan makalah ini terdapat kesalahan baik dari segi penulisan maupun isi dari penulisan makalah ini. Kami sangat membutuhkan kritik dan saran para pembaca yang bersifat membangun demi penulisan makalah selanjutnya. Harapan kami semoga apa yang kami sajikan dapat memberikan manfaat dan menambah pengetahuan bagi seluruh pihak yang membaca. Dan semoga Allah senantiasa memberi hidayah kepada setiap hamba-Nya yang mau selalu berusaha dan belajar. Cirebon, 6 Mei 2018 Penyusun Kelompok 2 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR……………………………………………………………………………… i DAFTAR ISI……………………………………………………………………………………………. ii BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………………………. 1 Latar belakang…………………………………………………………………………………….. 1 Rumusan Masalah………………………………………………………………………………… 1 Tujuan Manfaat……………………………………………………………………………………. 2 BAB II PEMBAHASAN…………………………………………………………………………… 3 Biosfer Dan Makhluk Hidup………………………………………………………..3 Biosfer……………………………………………………………………………………………3 Makhluk Hidup……………………………………………………………………………….3 Asal Mula Kehidupan Dimuka Bumi……………………………………………………… 5 Keanekaragaman Makhluk hidup dan Klasifikasi Makhluk Hidup……………… 7 Keanekaragaman Makhluk hidup………………………………………………………. 7 Klasifikasi Makhluk Hidup……………………………………………………………….. 7 Penyebaran Makhluk Hidup………………………………………………………………….23 BAB III PENUTUP…………………………………………………………………………………30 Kesimpulan………………………………………………………………………………………..30 Saran…………………………………………………………………………………………………30 DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………………….31 BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Makhluk hidup di dunia ini sangat beragam, baik tumbuhan maupun hewan. Hal ini mendorong para ahli untuk mempelajarinya lebih lanjut, dengan suatu system yang disebut klasifikasi. Klasifikasi makhluk hidup memudahkan para ilmuwan untuk mempelajari banyaknya makhluk hidup yang beranekaragam di bumi. Dasar klasifikasi makhluk hidup ini adalah karena adanya persamaan dan perbedaan ciri-ciri morfologi, anatomi, fisiologi dan tingkah laku. Untuk mempelajari lebih lanjut, kita dapat mengamati beberapa contoh hewan dan tumbuhan berdasarkan kesamaan ciri,mengelompokkan dan mengklasifikasikannya. Kegiatan pengklasifikasian makhluk hidup bertujuan untuk mempermudah manusia dalam mengenal berbagai jenis hewan dan tumbuhan, selain itu juga dapat mempermudah untuk memberikan penamaan ilmiah terhadap suatu individu. Di berbagai lingkungan dapat dijumpai keanekaragaman makhluk itu meliputi variasi bentuk, ukuran, warna dan sifat-sifat dari makhluk hidup. Ada hewan atau tumbuhan yang mirip satu sama lain, ada juga yang berbeda sama sekali. Semua ini disebabkan oleh asal mula atau marga dari mana mereka berasal, jenis tanah dimana mereka hidup, cuaca, dan masih banyak faktor lain yang menyebabkan keanekaragaman makhluk hidup ini. Oleh karena itu, perlu adanya materi pelajaran yang membahas masalah keanekaragaman makhluk hidup beserta persebarannya. Rumusan Masalah Bagaimana hubungan Biosfer dan Makhluk Hidup? Bagaimana asalmula kehidupan di muka bumi? Apa yang dimaksud keanekaragaman dan pengklasifikasian Makhluk Hidup? Bagaimana persebaran makhluk hidup? Tujuan Masalah Mengetahui hubungan biosfer dan makhluk hidup. Mengetahui bagaimana asal mula kehidupan di muka bumi. Mengetahui keanekaragaman makhluk hidup dan mengetahui sistem klasifikasi makhluk hidup. Mengetahui persebaran makhluk hidup. BAB II PEMBAHASAN Biosfer dan Makhluk Hidup. Biosfer Biosfer merupakan lapisan kehidupan yang ada di bumi, dimana makhluk hidup tinggal dan melangsungkan kegiatan hidupnya. Biosfer mencakup seluruh organisme dan lingkungan yang berinteraksi untuk memungkinkan kelangsungan sistem pendayagunaan energi dan daur ulang energi. Sistem ini berjalan karena adanya aliran energi dari matahari ke dalam sistem biosfer yang selanjutnya kembali ke ruang angkasa. Bakal biosfer terbentuk ± 2250 juta tahun lalu, di mana setelah bumi mengalami pendinginan dan terbentuklah benua, danau, sungai dan lautan. Biosfer terdiri dari tiga lapisan yaitu litosfer, hidrosfer dan atmosfer. Atmosfer udara Atmosfer adalah lapisan gas yang melingkupi sebuah planet, termasuk bumi, dari permukaan planet tersebut sampai jauh di luar angkasa. Atmosfer melindungi kehidupan di bumi dengan menyerap radiasi sinar ultraviolet dari matahari dan mengurangi suhu ekstrem di antara siang dan malam. Lithosfer tanah Terdiri atas dua kata, lithos artinya batuan, dan sphere artinya lapisan. Lithosfer yaitu lapisan kerak bumi yang paling luar dan terdiri atas batuan dengan ketebalan rata-rata 1200 km. Hidrosfer air Hidrosfer adalah lapisan air yang menutupi permukaan bumi yang membentuk samudera, laut, rawa, danau, sungai, tumpukan es, awan, uap, dan lain-lain. Makhluk Hidup Tubuh makhluk hidup terdiri dari satu sel atau banyak sel. Sel merupakan satu unit kehidupan. Pada dasarnya di bumi ini ada dua makhluk hidup, yaitu tumbuhan dan hewan flora dan fauna. Sel tumbuhan dan sel hewan secara morfologis berbeda. Sel dapat melakukan pembelahan secara langsung amitosis atau tidak langsung mitosis. Sel kelamin gamet diperoleh dengan pembelahan sel secara reduksi Meiosis. Perkembangbiakan makhluk hidup tergantung kepada jenis organismenya,ada yang berkembang biak secara aseksual kuncup/tunas/vegetatif/amitosis, dan spora atau secara kawin seksual dengan persatuan gamet-gamet. Suatu benda dikatakan hidup sebagai makhluk hidup bila memiliki ciri-ciri Bernapas ,dimana setiap makhluk hidup melakukan pertukaran gas dalam tubuhnya untuk memberikannya energi. Makanan, diperlukan oleh makhluk hidup sebagai sumber energi, untuk pertumbuhan dan mengganti sel-sel yang rusak. Bergerak, dimana makhluk hidup mampu berpindah tempat dari satu titik ke titik lain. Pertumbuhan dan perkembangan. Pertumbuhan meliputi perubahan ukuran tubuh, yaitu luas, tinggi dan berat. Perkembangan adalah perubahan menjadi dewasa. Berkembang biak, melakukan reproduksi untuk memberikan keturunan. Mengeluarkan zat sisa dimana makhluk hidup mengeluarkan hasil metabolisme/zat-zat yang tidak di perlukan oleh tubuh, yaitu seperti Ekskresi, merupakan pengeluaran zat-zat sisa yang dilakukan oleh kulit dan ginjal. Kulit akan mengeluarkan zat sisa yang dinamakan keringat karena adanya kelenjar keringat di bawah kulit. Ginjal akan menyaring darah dan mengeluarkan zat sisa yang disebut urine. Respirasi, merupakan pengeluaran CO2 sebagai zat sisa proses respirasi yang dikeluarkan melaluihidung. Defekasi, merupakan pengeluaran zat sisa pencernaan makanan yang berupa tinja feses melalui anus. Beradaptasi, makhluk hidup mampu menyesuaikan dengan lingkungan. Macam-macam adaptasi makhluk hidup adalah adaptasi morfologi, adaptasi tingkah laku, dan adaptasi ciri-ciri tersebut ada perbedaan ciri hidup yang dimiliki antara hewan/manusia dengan tumbuhan, anatara lain Hewan/Manusia Bergerak melakukan gerak pindah tempat. Cara memperoleh makanan Tidak dapat membuat makanan sendiriheterotrof . Bahan yang dimakan berupa zat organik. Pertumbuhan Hanya sampai batas usia tertentu Tumbuhan Bergerak Tidak dapat berpindah tempat sendiri. Cara memperoleh makanan Dapat membuat makanan sendiri autotrof, Bahan yang diperlukan untuk membuat makanan berupa zat anorganik Pertumbuhan Tumbuh terus menerus sampai mati. Asal Mula Kehidupan Di Muka Bumi Sebelum makhluk hidup muncul di permukaan bumi yang ada hanya bakal biosfer lingkungan fisik saja.Para pakar membuat hipotesis tentang kehidupan di bumi yaitu ribuan juta tahun yang lalu atmosfer Bumi terdiri dari sejumlah gas yang selanjutnya berubah menjadi molekul-molekul penyususnan protein dengan bantuan radiasi kilat/ sinar ultraviolet. Gabungan protein tersebut menjadi sesuatu yang hidup yang disebut bubur asal Koesela dkk, 2003. Kehidupan di bumi ini ada yang berpendapat dimulai sejak zaman purba arkeozoikum, yaitu organisme sederhana secara revolusioner mengalami perubahan yang lebih kompleks/ modern pada masa sekarang. Hampir sekitar 600 juta tahun yang lelu, kehidupan di Bumi hanay berupa archaea, bakteri, protozoa, dan organisme uniseluler lainnya. Sebelum organisme hidup multiseluler muncul, terjadi ledakan keanekaragaman hayati secara cepat, tetapi secara periodik terjadi pula kepunahan secara besar akibat aktivitas Bumi, iklim dan luar angkasa. Teori Asal Mula Kehidupan di Bumi Ada beberapa teori tentang asal mula kehidupan di Bumi, yaitu Teori Cosmozoa Teori ini menyatakan bahwa makhluk hidup yang ada di Bumi ini datang dari bagian alam semesta lain. Diduga suatu benda yang berat telah menyebarkan benda hidup yang berupa partikel-partikel kecil. Teori ini berasumsi abenda hidup itu ada atau telah ada di suatu tempat dalam alam semesta ini. bhidup itu dapat dipertahankan selama perjalanan antarbenda angkasa ke bumi Teori Pfluger Teori ini menyatakan bahwa Bumi berasal dari suatu materi yang sangat panas, selanjutnya dari materi itu mengandung karbon dan nitrogen, ter, terbentuk senyawa cyanogen CN. Senyawa CN terjadi pada suhu yang sangat tinggi, kemudian terbentuk zat protein pembentuk protoplasma yang akan menjadi makhluk hidup. Teori Moore Teori ini mengatakan bahwa hidup dapat muncul dari kondisi yang cocok dari bahan anorganik pada saat bumi mengalami pendinginan melalui suatu proses yang sangat kompleks dalam larutan yang labil. Bila fase keadaan kompleks itu tercapai, maka selanjutnya muncullah kehidupan. Teori Allen Teori ini menyatakan bahwa pada saat keadaan fisis bumi seperti keadaan saat ini, beberapa reaksi terjadi seperti energi yang datang dari sinar matahari diserap oleh zat besi yang lembab dan menimbulkan pengaturan atom dari materi-materi, Interaksi antara N, C, H, O, dan S dalam genangan air di muka bumi, akan membentuk zat-zat yang difusi dan berakhir terbentuknya protoplasma benda hidup. Teori Transedental Teori ini menyatakan bahwa benda atau makhluk hidup itu diciptakan oleh tuhan di luar jangkauan sains/ ilmu pengetahuan. Manusia, tumbuhan, dan hewan telah hidup di planet bumi sejak jutaan tahun yang lalu. Ketiganya saling ketergantungan satu sama lainnya dalam suatu sinergi kehidupan yang kompleks. Keragaman makhluk hidup sengaja diciptakan Tuhan dalam bentuk yang kompleks dan rumit. Semuanya diciptakan dalam suatu proses dan waktu yang tepat dan disusun dari komponen yang seimbang dan akurat. Teori Modern Asal mula kehidupan di bumi berdasarkan hipotesis atau teori modern, ada beberapa pendapat antara lain Generatio Spontanea = abiogenesis Sebelum abad ke-17 orang beranggapan bahwa makhluk hidup terbentuk secara spontan/ dengan sendirinya. Contoh Ulat/belatung muncul dari bangkai tikus/hewan yang mati, cacing muncul dengan sendirinya dari lumpur, dan lain-lain. Paham ini disebut abiogenesis yaitu makhluk hidup dapat terbentuk dari bukan makhluk hidup. Paham ini dicetuskan oleh Aristoteles. Omne Vivum Ex Ovo Fransisco Redi 1626 – 1597 M bangsa Italia, seorang ahli biologi membuktikan bahwa ulat dan bangkai tikus berasal dari telur lalat yang diletakkan pada bangkai tikus tersebut. Dengan demikian, asal mula kehidupan adalah telur atau Omne vivum ex ovo, jadi bukan muncul dengan sendirinya. Omne Ovo Ex Vivo Lazzaro Spallanzani 1729 – 1799 M, bangsa Italia membuktikan bahwa jasad renik/ mikroorganisme yang mentebabkan kaldu busuk, bila ditutup rapat setelah dipanaskan sampai mendidih, tidak terjadi pembusukan. Kesimpulannya adalah telur harus ada jasad hidup lebih dahulu. Maka muncul teori Omne Ovo Ex Vivo atau telur berasal dari makhluk hidup. Omne Vivum Ex Vivo Louis Pasteur 1822 – 1895 M, bangsa Perancis, sarjana kimia melanjutkan percobaan Spallanzani. Dengan percobaan mikroorganisme, tumbuh kehidupan yang baru kemudian dikenal dengan Omne Vivum Ex Vivo atau biogenesis. Akan tetapi, asal mula kehidupan kembali jadi masalah, yang belum terjawab sampai sekarang. Walaupun hampir semua para ahli sependapat bahwa asal mula kehidupan itu tumbul di Bumi, bukan dari angkasa luar. Cosmozoa Ada pendapat lain yaitu makhluk hidup di Bumi ini asal-usulnya dari luar bumi, mungkin dari planet lain. Benda hidup yang datang di Bumi mungkin berbentuk spora yang aktif jatuh ke Bumi lalau berkembang biak. Pendapat ini dianggap tidak realistik dan lemah kebenarannya. Teori Uray Harold Uray 1893 M bangsa Amerika seorang ahli kimia, mengatakan bahwa atmosfer Bumi pada awalnya kaya akan gas-gas metana, amoniak, hidrogen dan air. Zat-zsat ini merupakan unsur-unsur penting yang terdapat dalam tubuh makhluk hidup lainnya. Diduga karena adanya energi dari aliran listrik halilintar dan radiasi sinar kosmos, unsur-unsur tersebut mengadakan reaksi kimia membentuk zat-zat hidup. Zat hidup yang mula-mula terbentuk adalah sama dengan virus yang ada sekarang. Zat itu berjuta-juta berkembang menjadi berbagai jenis organisme. Keanekaragaman Makhluk Hidup dan Klasifikasi Makhluk hidup Keanekaragaman Makhluk Hidup Keanekaragaman makhluk hidup/ hayati atau biodiversitas adalah keseluruhan variasi berupa bentuk, penampilan, jumlah, dan sifat yang dapat ditemukan pada makhluk hidup. Orang juga sering menyebut keanekaragaman hayati adalah kondisi keanekaragaman bentuk kehidupan dalam ekosistem atau bioma tertentu. Keanekaragaman hayati merupakan istilah yang digunakan untuk menggambarkan kekayaan berbagai kehidupan di bumi ini, mulai organisme bersel tunggal satu sampai tingkat tinggi. Selain itu keanekaragaman hayati dapat dipakai sebagai ukuran kesehatan biologis. Sebagai gambaran yang mudah adalah kalau kita sedang ada di pekarangan ada tanaman pisang, mangga, jambu air, nangka, ada rumput bayam, kunyi, luntas dan lain-lain. Lalu hewannya ada semut, belalang, kupu-kupu, kambing, sapi, ayam, itik, rayap dan sebagainya. Di laut ada rumput laut dan jenis tumbuhan lain yang hidup di laut. Ini menunjukkan adanya keanekaragaman tumbuhan dan hewan. Makhluk Hidup Dunia Makhluk Hidup Keanekaragaman makhluk hidup terjadi karena adanya mekanisme evolusi. Evolusi adalah perubahan secara perlahan dan berlangsung terus. Pemikiran tentang adanya evolusi kehidupan didasarkan pada temuan adanya kemiripan antar spesies makhluk hidup. Perbedaan yang sifatnya gradual sangat mungkin disebabkan oleh seleksi alam. Oleh karena itu, hanya keturunan yang mampu beradaptasi dengan lingkungannya yang akan mampu bertahan. Walaupun demikian, generasi yang telah beradaptasi dengan segala perubahan fisiknya tetap membawa sifat-sifat pokok dari induknya. Ada beberapa teori evolusi antara lain Lanmarck Evolusi disebabkan karena adanya adaptasi. Contoh leher jerapah menjadi panjang Darwin Evolusi disebabkanoleh seleksi alam. Contoh oleh karena adanya seleksi alam, maka jerapah yang berleher panjang yang mampu terus hidup, sedangkan jerapah yang berleher pendek punah. Weisman Evolusi merupakan masalah genetika. Jadi, evolusi adalah seleksi alam terhadap faktor genetika. De Vries Evolusi disebabkan oleh adanya mutasi gen. Menurut teori evolusi, makhluk hidup yang ada di muka bumi ini dari masa ke masa perlahan-lahan akan berubah bentuknya ke bentuk lainnya, sehingga setiap jenis makhluk hidup memperlihatkan kecenderungan untuk bervariasi. Variasi adalah penampakan dari sifat tertentu yang menyebabkan satu organisme berbeda dengan organisme lain dalam satu jenis. Variasi adalah hasil adaptasi makhluk hidup terhadap lingkungannya. Berikut ini dicantumkan beberapa gejala adaptasi Homolog Dua organ alat tubuh dikatakan homolog jika mereka mempunyai asal secara embriologik yang sama. Misalnya alat gerak ekstremitas ikan paus dan kuda adalah homolog. Homologi ini dipakai sebagai ukuran kekerabatan makhluk hidup. Analogi Dua organ dikatakan analog bila mereka menunjukkan fungsi yang sama. Misalnya, insang ikan dan paru-paru kadal, fungsinya sama yaitu sebagai alat bernafas. Dua organ ini dikatakan analog. Ada satu kaidah evolusi yang mengatakan bahwa kesamaan struktur dari makhluk hidup yang bukan bersumber dari satu nenek moyang memiliki persamaan fungsi. Secara singkat dapat dikatakan “persamaan struktur, persamaan fungsi”. Homoplasi Dua organ dikatakan homoplastik bila mereka memiliki persamaan bentuk walaupun asalnya berbeda tidak homolog. Gejala homoplastik adalah hasil akibat dari adaptasi terhadap lingkungan hidupnya. Misalnya kaki belakang belalang dan kaki belakang kuda. Transformasi Dua organ atau lebih dikatakan menunjukkan gejala transformasi bila mereka adalah homolog tetapi bentuk dan fungsinya berbeda. Misalnya, sirip depan ikan paus untuk berenang dan berbentuk dayung, sayap burung untuk terbang dan berbentuk kipas, dan tangan manusia untuk memegang dan berbentuk tongkat. Konvergensi Dua atau lebih makhluk hidup dikatakan berkonvergensi bila mereka berbeda dalam jenis, tetapi struktur atau bentuk badannya sangat mirip. Persamaan struktur ini adalah akibat dari adaptasi dengan lingkungan hidupnya. Misalnya, amati dan bandingkan semua hewan laut, yang bersama-sama hidup disuatu lautan. Bentuk tubuhnya sama semua seperti kapal selam. Bandingkan bentuk tubuh ikan hiu, ikan paus, anjing laut, semua ikan pisces , dan lumba-lumba. Semua bentuk tubuhnya streamline seperti kapal selam. Artinya, ujung depan dan ujung belakang lancip. Divergensi Adalah gejala yang menunjukkan struktur yang bervariasi, walaupun meraka sama-sama berasal dari satu nenek moyang, satu sumber. Inipun adalah akibat dari adaptasi terhadap lingkungannya. Perhatikan perbedaan struktur antara kelelawar, ikan paus, lumba-lumba, kanguru, dan sapi. Bentuk tubuhnya struktur sangat bervariasi berbeda-beda walaupun mereka semua termasuk mamalia hewan menyusui. Inilah yang disebut gejala divergensi. Filogeni Adalah sejarah perkembangan filum atau takson makhluk hidup menggambarkan sejarah keturunan atau silsilah semua makhluk hidup yang sekarang masih ada, misalnya variasi struktur pada filogeni kuda. Ontogeni Adalah sejarah perkembangan satu individu. Misalnya variasi struktur pada ontogeni manusia. Nomenklatur adalah cara pemberian nama ilmiah makhluk hidup guna memudahkan mempelajari keanekaragmannya. Dari waktu ke waktu semakin bertambah banyak spesies organisme yang ditemukan, sehingga manusia melakukan klasifikasi/ pengelompokan berdasarkan ciri khas yang dimiliki organisme tersebut. Dunia makhluk hidup saat ini dibagi menjadi dua, yaitu dunia tumbuhan dan hewan. Para ahli guna mempelajari keanekaragaman makhluk hidup, menggunakan suatu sistem yang disebut klasifikasi. Ilmu yang mempelajari tentang pengelompokan makhluk hidup disebut taksonomi. Pengelompokan makhluk hidup didasarkan adanya persamaan dan perbedaan ciri-ciri morfologi, anatomi, fisiologi, tingkah laku dan lain-lain. Tata Nama Makhluk Hidup Pembuatan Klasifikasi makhluk hidup berdasarkan kesamaan morfologi, anatomi, fisiologi dan cara perkembangbiakan. Dengan klasifikasi akan terbentuk kelompok-kelompok makhluk hidup yang disebut takson. Setelah selesai diklasifikasi, makhluk hidup diberi nama berdasarkan kelompok yang dimilikinya. Sistem tata nama yang digunakan pada saat ini adalah sistem tata nama biner binomial nomenclatur yang diperkenalkan oleh Carolus Linnaeus. Nama ilmiah makhluk hidup menggunakan bahsa latin, terdiri dari dua kata yang menunjukkan nama genus dan spesies. Huruf pertama pada kata pertama ditulis memakai huruf besar kapital dan pada kata kedua ditulis dengan menggunakan huruf kecil. Kedua kata ini ditulis miring. Contohnya jagung Zea mays tikus Rattus argitiventer, dan lain-lain. Klasifikasi Makhluk Hidup Berdasarkan taksonomi yang dikembangkan oleh Linnaeus, dunia tumbuhan dan hewan dibagi menjadi beberapa takson, yaitu kingdomkerajaan, filum keluarga besar, class kelas, ordo bangsa, familisuku, genus marga, dan spesies jenis. Urutan kingdom ke spesies berdasarkan persamaan ciri-ciri yang paling umum, kemudian makin ke bawah persamaan ciri-ciri semakin khusus dan perbedaan semakin kecil. 1 Klasifikasi Klasik Aristoteles, seorang filosof Yunani membagi makhluk hidup ke dalam dua kerajaan besar, yaitu tumbuhan dan hewan. Tanaman diklasifikasikan menjadi tiga kelompok berdasarkan perawakan yaitu rumput-rumputan, semak dan pohon. Sebaliknya hewan dikelompokkan berdasarkan tempat hidup yaitu golongan hewan air, darat dan terbang. Sistem klasifikasi ini hanya bersifat empirik dan hanya berdasarkan pengamatan belaka. John Ray menyusun suatu system klasifikasi dengan mendefinisikan apa yang disebut jenis. John Ray mengatakan bahwa jenis itu adalah sekelompok individu sejenis yang bersumber dari satu nenek moyang. Metode klasifikasi Ray menunjukkan kombinasi empiris dan pengetahuan teoritik hipotesis tentang jenis. Corollus Linnaeus, mengembangkan sistem klasifikasi Ray. Linnaeus mendefinisikan jenis sebagai sekelompok organisme yang menunjukkan satu tipe ideal tertentu. Sistem Linnaeus mengelompokkan jenis-jenis yang mirip menjadi satu kelompok yang lebih besar, yang disebut marga. Marga yang mirip ditempatkan ke dalam kelompok yang besar yaitu famili suku. Famili yang mirip ditempatkan ke dalam satu filum, dan filum-filum yang mirip ditempatkan dalam satu Kingdom kerajaan. Sistem Klasifikasi Linnaeus memberi dua kata untuk tiap nama jenis organisme. Sistem pemberian nama dengan dua kata dikenal dengan nomenklatur binomial. Setelah zaman Linnaeus, banyak biologiwan yang melakukan pengamatan pada organisme dalam usahanya menyusun sistem klasifikasi yang lebih cermat. Pengertian jenis pasca Linnaeus adalah sekelompok organisme yang memiliki kesamaan struktur dan dapat saling kawin dengan menghasilkan keturunan yang fertil subur. 2 Klasifikasi Modern Klasifikasi modern adalah klasifikasi yang berdasarkan teori evolusi dan berpegang pada asumsi bahwa bentuk- bentuk makhluk hidup berubah sepanjang waktu geologis. Teori evolusi menjelaskan dengan cara yang lebih baik terhadap klasifikasi biologi daripada teori- teori masa lampau. Teori evolusi dapat menjelaskan keanekaragaman makhluk hidup dan variasi terhadap tipe ideal. Teori evolusi dapat menjelaskan bahwa bentuk-bentuk makhluk hidup purba adalah nenek moyang makhluk hidup masa kini. Walaupun klasifikasi modern bersandar atas teori evolusi namun para biologiwan masih menggunakan persamaan struktur untuk dapat menjelaskan cara makhluk hidup itu berevolusi. Sistem Klasifikasi Kingdom Sistem Klasifikasi makhluk hidup telah dikenal sejak zaman dahulu Ancient Time, BC . Ahli filosof Yunani, Aristoteles 384-322 BC mengelompokan makhluk hidup kedalam dua kelompok besar yaitu kelompok hewan dan kelompok tumbuhan, namun keberadaan organisme mikroskopis belum dikenal pada saat itu. Sistem klasifikasi makhluk hidup terus mengalami kemajuan seiring berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi. Sistem klasifikasi makhluk hidup dikelompokan dalam satu-satuan kelompok besar yang disebut kingdom. Sistem kingdom yang pertama diperkenalkanoleh Linnaeus. Sistem kingdom pun terus mengalami perubahan dan perbaikan hingga sekarang dan sering menjadi pro dan kontra bagi para ilmuwan. 1 Sistem Dua kingdom Kingdom Animalia Dunia Hewan Kingdom Plantae Dunia Tumbuhan Sistem ini dikembangkan oleh ilmuwan Swedia C. Linnaeus tahun 1735. Kelemahannya adalah penggolongan ini masih terlalu umum dan kurang spesifik sehingga terdapat beberapa makhluk hidup lainnya yang tidak dapat digolongkan dalam kedua kingdom ini. Kelebihan sistem ini pada saat itu adalah mampu menggolongkan dua kelompok besar mahkluk hidup di bumi berdasarkan karakter fisiknya yaitu tumbuhan dan hewan dan juga kedua kingdom ini merupakan kunci atau pengarah utama menuju model-model kingdom lainnya. 2 Sistem Tiga Kingdom Kingdom Animalia Dunia Hewan Kingdom Plantae Dunia Tumbuhan Kingdom Protista Organisme bersel satu dan organisme multiseluler sederhana Sistem ini dikembangkan oleh ahli Biologi Jerman Ernst Haeckel tahun 1866. Kelemahannya, bakteri tidak dapat digolongkan ke dalam kingdom protista, karena bakteri adalah organisme mikroskopis yang tidak memiliki inti sel. Sehingga pengelompokan kingdom ini kurang sempurna. Kelebihan sistem ini adalah organisme mikroskopis bersel satu atau multiseluler sederhana dikelompokan kedalam kingdom tersendiri dan berbeda dari animalia atau plantae, penyebabnya karena secara fisiologis, morfologisnya, dan anatomi, kingdom protista memiliki perbedaan dari kedua kingdom lainnya. 3 Sistem Empat Kingdom Kingdom Animalia Dunia Hewan Kingdom Plantae Dunia Tumbuhan Kingdom Protista Kingdom Monera Sistem Ini dikembangkan oleh ahli Biologi Amerika Herbert Copeland tahun 1956. Kelemahannya adalah masih terdapat makhluk hidup lainnya yang tidak dapat digolongkan kedalam keempat kingdom ini seperti fungi Mycota. Mycota memiliki perbedaan karakter yang cukup unik, ukurannya bervariasi ada yang menyerupai prostista namun bukan protista, cara makan dan pencernaan berbeda dengan tumbuhan maupun hewan. Selain itu kelemahan lainnya juga terdapat pada kingdom monera karena di dalam kingdom monera masih terdapat perbedaan yang cukup berarti dalam klasifikasi kingdom. Kelebihan sistem ini adalah melengkapi kingdom sebelumnya, yaitu dengan mengelompokan monera sebagai kingdom tersendiri, karena organisme mikroskopis ini tidak memiliki inti sel atau termasuk jenis prokariotik dan berbeda dengan protista, animalia, dan plantae. 4 Sistem Lima Kingdom Kingdom Animalia Dunia Hewan Kingdom Plantae Dunia Tumbuhan Kingdom Protista Kingdom Monera Kingdom Fungi Dunia Jamur Sistem ini dikembangkan oleh ahli Biologi Amerika Robert H. Whittaker tahun 1969. Kelemahannya adalah belum mampu mendefinisikan kingdom monera secara tepat sehingga didalam kelompok kingdom monera sendiri masih memiliki perbedaan yang cukup signifikan baik dalam hal RNA polymerase, RNA sequences, Introns, membran lipid dan lainnya. Kelebihan sistem ini adalah jamur digolongkan kedalam kingdom tersendiri karena Jamur tidak mencernakan makanan seperti yang hewan lakukan, atau pun membuat makanan mereka sendiri seperti yang tumbuhan lakukan melainkan mereka mengeluarkan enzim pencernaan di sekitar makanan mereka dan kemudian menyerapnya ke dalam sel. Begitu juga perbedaannya dengan monera jelas terlihat bahwa kingdom fungi merupakan jenis organisme eukariot bukan prokariot. Dengan kata lain kingdom ini melengkapi sistem klasifikasi kingdom sebelumnya . 5 Sistem Enam Kingdom Kingdom Animalia Dunia Hewan Kingdom Plantae Dunia Tumbuhan Kingdom Protista Kingdom Mycota Dunia Jamur Kingdom Eubacteria Kingdom Archaebacteria Sistem ini dikembangkan oleh ahli Biologi Amerika Carl Woese 1977. Kelemahan sistem ini pada dasarnya tidak ada, namun bagi beberapa pakar ilmuwan sering menjadi pro dan kontra, karena kingdom monera merupakan kingdom yang sudah mencakup bakteri archae dan eubacteria sehingga menurut mereka tidak perlu di bagi lagi. Kelebihannya adalah mampu menjelaskan kingdom monera secara spesifik, sehingga memberikan informasi yang cukup signifikan bagi kingdom monera. Perbedaan yang cukup signifikan didalam kingdom monera ini melahirkan kingdom baru yang disebut kingdom eubacteria dan kingdom archaebacteria. Pengklasifikasian ini berawal dari ditemukannya golongan monera archaebacteria di samudera dalam yang memiliki perbedaan dengan kingdom monera lainnya eubacteria. Analisis archaebacteria menunjukkan bahwa kelompok ini lebih menyerupai eukariota dibanding saudaranya prokariotik. Hal ini adalah salah satu alasan menagapa kingdom monera membelah menjadi kingdom archaebacteria dan eubacteria. 6 Sistem Tujuh Kingdom Kingdom Animalia Dunia Hewan Kingdom Plantae Dunia Tumbuhan Kingdom Protista Protozoa Kingdom Chromista Kingdom Eumycota Kingdom Eubacteria Kingdom Archaebacteria Sistem ini diperkenalkan oleh ahli Cavalier-Smith tahun 1998. sistem ini dikembangkan dari sistem kingdom sebelumnya dan secara garis besar digolongkan dalam dua kelas utama prokariot dan eukariot 2 Empires, Chatton 1937 dari kedua golongan besar ini dibagi lagi, eukariot mencakup Animalia, Plantae, Protozoa protista, Eumycota dan Chromista. Sedangkan golongan prokariot mencakup Eubacteria dan Archaebacteria. Kelebihan sistem klasifikasi tujuh kingdom ini adalah lebih detail. Lahir kingdom baru yaitu Chromista yang anggotanya merupakan bagian dari kingdom fungi dan protista yaitu Oomycota, Hyphochytriomycota, Bacillariophyta, Xanthophyta, Silicoflagellates, Chrysophyta, dan Phaeophyta. Golongan ini berbeda dari kingdom asalnya karena mereka meiliki klorofil a dan c, tidak menyimpan makanan sebagai kanji melainkan sebagai minyak dan umumnya menghasilkan sel dengan dua flagella yang berlainan. Karena sebagian kingdom mycota sudah digolongkan ke dalam kingdom chromista maka kingdom ini berubah menjadi kingdom eumycota. Kingdom protista lebih akrab dikenal sebagai kingdom system ini lebih sempurna dari kingdom sebelumnya. Kelemahan sistem ini biasanya relatif terhadap sudut pandang mana orang ingin mengelompokan organisme. Biasanya semakin besar tingkat pengklasifikasian maka makin besar pula tingkat kesulitan tetapi hasilnya lebih akurat. Dari sekian banyak sistem klasifikasi kingdom. Sistem 5 Kingdom yang paling banyak digunakan oleh para ilmuwan biologi. Pembagian lima kingdom didasarkan pada susunan sel dan cara hidup dalam pemenuhan kebutuhan pakan. Adapun klasifikasinya sebagai berikut Monera Monera adalah makhluk hidup uniseluler bersel tunggal, sel prokariotik tidak memiliki membran inti, dan berkembang biak secara aseksual. Bakteri Bakteri memiliki sel uniseluler dan prokariotik, tak berklorofil, tetapi ada yang berklorofil sehingga dapat melakukan fotosintesis. ukuran bakteri sangat kecil hanya berupa mikron. 1 Bentuk Berdasarkan bentuk, bakteri dikelompokkan menjadi tiga yaitu a Kokus bulat. Contoh Staphylococcus aureus penyebab radang paru-paru b Basil batang. Contoh Bacillus Anthracis penyebab antraks c Spiral Berbengkok-bengkok. Contoh Treponema Pallidum penyebab sifilis 2 Jenis Jenis bakteri berdasarkan kebutuhan oksigen a Bakteri aerob, yaitu bakteri yang membutuhkan oksigen dalam hidupnya. Contoh Nitrosomonas b Bakteri anaerob, yaitu bakteri yang tidak membutuhkan oksigen dalam hidupnya, contohnya Clostridium tetani 3 Cara mendapatkan makanan a Bakteri heterotrof, makanan yang diperoleh dari organisme lain b Bakteri saprofit, makanan diperoleh dari sisa-sisa organisme lain. Contoh Escherichia c Bakteri parasit, makanan diperoleh dari organisme yang ditumpanginya. Biasanya bakteri merugikan. Contoh Mycobacterium tuberculosis d Bakteri autotrof, makanan diperoleh dengan membuat sendiri e Bakteri fotoautotrof, bakteri dalam membuat makanannya dengan bantuan energi cahaya matahari. Contoh bakteri hijau biru f Bakteri kemoautotrof, bakteri dalam membuat makanannya menggunakan energi kimia. Contoh bakteri hidrogen 4 Perkembangbiakan Bakteri Perkembangbiakkan bakteri dapat terjadi secara kawin maupun tidak kawin. Perkembangbiakan tak kawin dilakukan dengan membelah diri. Pada pembelahan diri, satu sel membelah menjadi dua, kemudian menjadi empat, delapan, enambelas dan seterusnya. Sedangkan kalau secara kawin, bakteri dapat berkembang biak dengan konjugasi. Caranya, dua sel yang berdekatan membentuk saluran konjugasi. Melalui saluran ini plasma dari sel yang satu mengalir ke sel yang lain. Ganggang hijau biru Cyanobacteria Cyanobacteria tidak semuanya bersel satu uniseluler, memiliki klorofil sehingga dapat berfotosintesis dan menghasilkan oksigen. Tempat hidupnya di danau, laut, sungai, rawa, batu, tanah, di air dengan suhu tinggi, maupun di air dengan tingkat keasaman tinggi pH = 4. Contoh Spirulina dapat digunakan sebagai sumber makanan yang kaya protein Alga biru berkembangbiak dengan cara membelah diri dan fragmentasi. Alga yang bersel satu membelah diri dari satu menjadi dua, empat, delapan, dan seterusnya. Sedangkan Alga yang berbentuk benang memutuskan diri menjadi fragmen dan setiap fragmen dapat tumbuh menjadi individu baru. Contoh Alga biru antara lain Anabarna, Rivularia, Glorocapsa, dan Oscillatori. Protista Ciri-ciri protista adalah eukariotik memiliki membran inti, uniseluler atau multiseluler bersel banyak dan autotrof atau heterotrof. aProtista yang memiliki ciri-ciri sperti hewan protozoa Protista yang memiliki ciri seperti hewan adalah 1 Rhizopoda, bergerak dan menangkap makanan menggunakan kaki semu atau pseupodia. Rhizopoda hidup di laut, air tawar, tubuh hewan, atau manusia. Contoh Entamoeba histolitycapenyebab disentri 2 Flagellata, bergerak dengan flagel atau bulu cambuk, hidup di laut, air tawar, tubuh hewan atau manusia. Contoh Trypanosoma evansi penyebab penyakit surra pada hewan ternak 3 Ciliata, hidup bebas di air tawar atau laut, bergerak dengan menggunakan rambut getar silia. Contoh Paramecium caudatum 4 Sporozoa, tidak memiliki alat gerak dan semua jenis sporozoa hidup sebagai parasit. Contoh Plasmodium penyebab malaria bProtista yang memiliki ciri-ciri seperti tumbuhan ganggang /algae 1 Euglenophyta Cirinya adalah uniseluler, tidak memiliki dinding sel, emmpunyai klorofil sehingga mampu berfotosintesis dan memiliki flagel. Contoh Euglena 2 Pyrophyta Sebagian besar Pyrophyta adalah Dinoflagellata, hidup di air laut, tapi ada juga yang hidup di air tawar, uniseluler, memiliki dinding sel dan mampu bergerak aktif. Contoh Ceratium cProtista yang memiliki ciri-ciri seperti jamur fungi 1 Myxomycota jamur lendir Myxomicota menghasilkan sel-sel yang hidup bebas berbentuk seperti amoeboid. Bila kekurangan makanan, sel-sel bebas ini membentuk masa yang berlendir. Selain itu, dapat pula membentuk spora bila keadaan kering. Contoh Physarium, dan lain-lain 2 Oomycota jamur air Oomycota hidup bebas, makanan diperoleh dari sisa-sisa tumbuhan di danau atau di kolam. Berproduksi secara seksual dan aseksual. Secara seksual menghasilkan hifa. Adapun secara aseksual menghasilkan zoospora yaitu spora yang mempunyai dua flagela yang dapat tumbuh menjadi hifa baru. Contoh Saprolegnia menempel pada tubuh ikan sebagai parasit Fungi Ciri-cirinya adalah eukariot, memiliki dinding sel, tidak memiliki klorofil, uniseluler atau multiseluler, hidup heterotrof saprofit, parasit dan mutual. Hidup di tempat-tempat lembab, air laut, air tawar, di tempat yang asam dan bersimbiosis dengan ganggang membentuk lumut kerak lichenes. Reproduksi secara aseksual menghasilkan spora, kuncup dan fragmentasi. Adapun secara seksual dengan zigospora, askospora, dan basidiosporan. Berikut ini beberapa contoh fungi/jamur aZigomycota Ciri-cirinya 1 Mempunyai hifa yang tidak bersekat 2 Reproduksi secara seksual dengan zigosporangium dan secra aseksual dengan spora 3 Hidup sebagai saprofit pada makanan, tanah dan sisa-sisa tumbuhan atau hewan, ada yang hidup sebagai parasit. Contohnya Rhizopus oryzae untuk pembuatan tempe bAscomycota Ciri-cirinya dalah 1 Uniseluler atau multiseluler sebagian besar 2 Mempunyai hifa yang bersekat-sekat 3 Ada yang membentuk tubuh buah dan ada yang tidak 4 Reproduksi aseksual dengan konidia dan tunas. Adapun secara aseksual dengan konidiospora 5 Hidup sebagai saprofit pada tanah, sisa-sisa organisme, ada yang sebagai parasit pada hewan atau manusia. Contoh Saccharomyces cereviceae bahan pembuat minuman beralkohol cBasidiomycota Ciri-cirinya adalah 1 Multiseluler 2 Hifa bersekat 3 Ada yang membentuk tubuh buah dan ada yang tidak 4 Umumnya seperti saprofit pada sisa-sisa organisme, ada yang hidup parasit pada tumbuhan atau manusia 5 Reproduksi aseksual dengan cara membentuk konidiospora, sedangkan seksual dengan cara menghasilkan basidiospora. Contoh Volvarella volvacea jamur merang dDeutromycota Dinamakan juga jamur tak sempurna karena reproduksi seksualnya belum diketahui. Contoh Aspergillus wentiipembuatan kecap, tauco. Plantae Kingdom plantae atau tumbuhan adalah istilah untuk organisme yang memiliki cirri eukariotik dan multiseluler. Organisme ini dapat melakukan fotosintesis untuk menghasilkan makanan karena memiliki klorofil. Berdasarkan berkas pembuluh, plantae dibagi kedalam dua kelompok divisi, yaitu Thallophyta dan Tracheophyta. aThallophyta Thallophyta bagian tubuhnya sederhana, tidak mempunyai pembuluh angkut, akar, batang dan daun sejati. Berikut ini yang termasuk Thallophyta 1 Algae ganggang Tumbuh di tempat basah, multiseluler, berbentuk benang atau berkoloni, memiliki klorofil sehingga dapat melakukan fotosintesis. Tapi ada juga yang memiliki pigmen lain. Reproduksi secara aseksual dengan fragmentasi. Adapun secara seksual dengan fertilisasi antara gamet jantan dan betina. Algae dibedakan menjadi empat kelompok yaitu Clorophyta alga hijau, Chrystophyta alga keemasan,Phaetophyta alga cokelat dan Rhodophyta alga merah. Berikut adalah kelompok ganggang beserta manfaatnya Golongan Pigmen Dominan Manfaat Clorophyta Klorofil Kloroplas berbentuk spiral dikonsumsi sumber makanan baru, untuk Proein Sel Tunggal PST Rhodophyta Fikoeritrin Untuk agar-agar Phaetophyta Fukosantin Penghasil asam alginate yang dimanfaatkan dalam industri kosmetik, makanan, obat-obatan dan tekstil Chrystophyta Karoten Bahan gosok, penyekat, filter dan campuran pembuatan dinamit 2 Bryophyta lumut Bryophyta hidup pada tempat yang lembab, bagian tubuhnya menyerupai daun, batang, dan akar., melakukan fotosintesis karena memiliki klorofil. Dalam hidupnya mengalami pergiliran keturunan metagenesis yang menghasilkan generasi penghasil gamet gametofit dan generasi penghasil spora sporofit. Spora dihasilkan oleh sporangium. Lumut dibagi menjadi dua kelompok, yaitu a Hepaticeae lumut hati Tumbuh secara horizontal, belum memiliki daun, dapat dibedakan menjadi lumut hati jantan dan betina. Alat reproduksinya adalah gemma, secara seksual dengan gametofit. Contoh Marchantia. b Musci lumut daun Tubuh lumut daun lebih menyerupai batang dan daun, hidup di tempat-tempat basah, berkelompok. Contoh Sphagnum fimbriatun. c Tracheophyta Tumbuhan yang memiliki pembuluh angku, tubuhnya terdiri dari akar, batang dan daun sejati. Fungsi akar sebagai alat untuk menyerap air dan zat-zat mineral. Batang berfungsi sebagai alat transportasi dan pernapasan. Daun berfungsi sebagai organ untuk fotosintesis. Tracheophyta terdiri dari 1 Pterydophyta Memiliki daun, batang dan akar sejati dan tidak berbunga. Akar berbentuk serabut, berfungsi untuk menyerap air dan zat makanan. Pterydophyta memiliki pembuluh angkut xilemfloem, mengalami metagenesis, seperti tumbuhan terdiri dari empat divisi, yaitu Psilophyta paku purba, Lycophyta paku kawat, Spenophyta paku ekor kuda, dan Pterophyta paku sejati. 2 Spermatophyta tumbuhan berbiji Tumbuhan yang memiliki daun, batang, akar, dan bunga sebagai alat reproduksi dan menghasilkan biji. Bagian bunga yang menghasilkan gamet jantan disebut benang sari dan yang menghasilkan gamet betina adalah putik. Perkembangbiakan secara seksual dengan biji. Di dalam biji terdapat embrio atau lembaga calon tumbuhan baru. Spermatophyte dibagi menjadi dua kelompok yang didasarkan pada letak bijinya, yaitu a Gymnospermae tumbuhan biji terbuka Tidak memiliki bunga sesungguhnya dan biji tidak terbungkus daun buah. Biji sebagai alat perkembangbiakan berbentuk kerucut yang disebut strobilus. Terdapat strobilus jantan dan betina. Gymnospermae terbagi menjadi empat kelas yaitu Cyadinae, contoh Cyas rupmhii pakis haji ;Coniferae, contoh Agathis alba damar; Gnetinae, contohGnetum gnemon melinjo ; Ginkyonae, contoh Ginko biloba. b Angiospermae tumbuhan biji tertutup Memiliki bunga sejati sebagai alat reproduksi. Bakal biji diselubungi daun buah. Bunga pada angiospermae ada yang lengkap ataupun tidak lengkap. Bunga lengkap adalah bunga yang memiliki kelopak bunga, mahkota bunga, putik, dan benang sari. Biji terbungkus oleh bakal buah. Setelah terjadi pembuahan, biji berkembang, memiliki kandung lembaga embrio dan endosperma cadangan makanan.Angiospermae berdasarkan keping daun lembaga menjadi kelas dikotil dan monokotil. Animalia Multiseluler, bersifat heterotrof dan aktif. Kingdom animalia dibagi ke dalam dua kelompok berdasarkan ada tidaknya tulang belakang, yaitu aInvertebrata Invertebrata merupakan kelompok hewan yang tidak memiliki tulang belakang, terdiri dari Sembilan filum, yaitu 1 Protozoa hewan bersel satu Protozoa berukuran 3-1000 mikron, sehingga tidak dapat dilihat dengan mata, harus menggunakan mikroskop. Hidup bebas di air atau hidup parasit pada hewan lain. Perkembangbiakannya dengan cara vegetative membelah diri dan generative konjugasi. Alat gerak hewan dari filum protozoa adalah dengan kaki semu pseudopodium, rambut plasma cilia atau bulu cambuk flagellum. Contoh Euglena bergerak denganflagellum; Amoeba bergerak dengan pseupodium danParamecium bergerak dengan cilia. Filum protozoa terdiri dari dua subfilum dan lima kelas. Anggotanya ada kurang lebih jenis, subfilum Plasmodroma kelas Mastigophora, Sarcodina, Sporozoa dann subfilum Ciliophora kelas Cilliata dan Suctoria. 2 Porifera hewan berpori-pori Filum porifera hidupnya sebagai hewan akuatik dan melekat pada sesuatu benda seperti batu, cangkang, atau benda lain. Tubuh berpori-pori, melalui pori-pori, air masuk kedalam suatu rongga dalam yang disebut rongga kloaka. Hewan kelompok porifera tidak mempunyai tentakel atau sungut atau alat gerak yang lain. Filum ini terdiri dari tiga kelas. Kelas Calcarea, mencajup jenis-jenis yang ada di laut, tubuh berbentuk silindris, spikula lurus, berjari tiga atau empat dari bahan kapur. Contoh Leucosolenia botryoides. KelasNoncalcacera hexactinellida dan demospongia mencakup jenis yang dinding tubuhnya mengandung spikula dari bahan silikon, serabut atau campuran keduanya. Salah satu contoh Euplectella subarea. 3 Coelenterata Hidup bebas atau melekat dan berupa hewan-hewan akuatik. Tubuh memiliki sebuah rongga yang disebut ronggagastrovaskuler yang berfungsi sebagai alat pencernaan dan sekaligus sebagai alat peredaran. Berdasarkan struktur tubuhnya ada dua tipe, yaitu hydroid dan medusa. Hydroidyang sederhana adalah Hydra dan yang kompleks adalah misalnya batu karang. Adapun medusa, yang sederhana misalnya Hydromedusa dan yang lebih kompleks adalahscyphomedusa, dimana tubuhnya berbentuk lonceng dengan mulut pada bagian bawah. Terdiri dari tida kelas yaitu Hydrozoa, Scyphozoa, danAnthozoa. Kelas Hydrozoa, hidup di berbagai habitat seperti air tawar, air payau, dan air laut. Daur hidup mengalami polip dan medusa, tidak menghasilkan rangka kapur, dan tubuhnya transparan. Salah satu contoh Hydra viridis. Kelas Scyphozoamencakup hewan yang hidup di laut, di mana alah satu ujungnya melekat pada salah satu benda. Daur hidup mengalami polip dan medusa. Contohnya antara lain Aurellia sp. Kelas Anthozoa terdiri dari hewan-hewan yang tubuhnya berbentuk silindris dan melekat tetap atau sementara dengan salah satu ujungnya yang berbentuk jaringan yang disebutdiscus. Hidup di laut dan tubuhnya menghasilkan rangka kapur, sehingga dapat membentuk batu karang. Daur hidup hanya berbentuk polip. 4 Platyhelminthes cacing pipih Anggota filum ini berupa cacing yang bertubuh pipih, lunak, hidup di air, di tanah-tanah yang lembab atau berupa parasit pada hewan dan tanaman. Terdiri dari tiga kelas yaitu turbellaria, trematoda, dancestoda. Kelas turbellaria mencakup cacing pipih, bertubuh lunak, hidup bebas dalam air atau di daratan yang lembab. Salah satu contohnya Euplanaria maculate. Kelas Trematodamencakup cacing pipih atau gilik bertubuh lunak, hidup parasit pada ikan atau hewan air. Salah satu contohnya adalahFasciola hepatica cacing hati. Kelas Cestoda mencakup cacing pipih yang hidup parasit. Salah satu contohnya adalah cacing pita Taenia solium. 5 Nemathelminthes cacing gilik Cacing yang termasuk dalam filum ini adalah yang bertubuh tidak bersegmen, langsing dan gilik. Hidup parasit pada hewan dan tanaman atau hidup bebas dalam air atau tanah yang lembab. Terdiri dari tiga kelas yaitu Nematoda, Nematomorpha dan Acanthocephala. Kelas Nematodameliputi cacing gilik berbentuk memanjang, berwarna putih atau merah. Salah satu contohnya adalah Ascaris cacing perut. Kelas Acanthocephala memiliki tubuh memanjang, hidup parasit pada usus vertebrata. Contoh Filicollis botulus. 6 Annelida Filum ini meliputi cacing gilik yang tubuhnya bersegmen, memiliki alat gerak atau tidak. Ada lima kelas, yaituArchiannelida, Polycaeta, Oligochaeta, Gephyrea, ini akan dibahas secara singkat tiga kelas penting saja. Kelas Polychaeta, terdiri dari cacing yang tubuhnya bersegmen, dengan alat-alat gerak berupa rambut-rambut kaku. Contohnya adalah Nereis virens cacing pantai. KelasOlygochaeta merupakan cacing hermaprodit dan tidak memiliki parapodia. Contoh cacing dari kelas ini adalah cacing tanah. Kelas Hirudinae, mencakup cacing yang tubuhnya pipih bersegmen, contohnya Hirudo medicinalispacet. 7 Mollusca Terdiri dari lima kelas, yaitu Ampineura, Scaphoda, Pelecypoda, Gastropoda dan Chepalopoda. Tubuh berbentuk bilateral simetris, tidak bersegmen, pada umumnya tertutup cangkang dari bahan kapur. Kelas Amphineura, meliputi hewan yang berubuh simetris bilateral, menyerupai cacing, kepala tidak jelas, mantel tidak berkembang. Contoh Chiton squamosum. Kelas Scaphopoda tubuhnya bilateral simetris, memanjang terbungkus dalam cangkang dan terbuka pada kedua ujungnya. Contoh Dentalium dentale. KelasPelecypoda tubuhnya simetris, tertutup oleh dua keping cangkang, tanpa kepala. Contoh Anodonta. Kelas Gastropoda,mencakup jenis hewan yang tubuhnya asimetris berbentuk spiral. Cangkang ada yang tertutup dan ada yang terbuka. Contoh Buccinum. Kelas Chepalopoda, mencakup hewan yang tubuhnya bilateral simetris. Tubuh ada yang tertutup cangkang dan ada yang tidak. Contoh Octopus bimaculatusgurita, ikan tinta Sepia officinalis, dan lain-lain. 8 Echinodermata Filum ini hidupnya di laut. Tubuh terdiri dari sepuluh bagian utama secara radial seperti roda. Lima bagian berupa jari-jari dan sisanya yang lima bagian terletak diantara jari-jari. Echinodermata memiliki lima kelas yaitu Crinoidea, Asteroidea, Ophiuroidea, Echinoidea, dan Crinoidea mencakup hewan yang sebagian atau seluruh hidupnya melekat pada dasar laut dengan satu tangkai. ContohAntedon/Metacrinus. Kelas Asteroidea, mencakup jenis bintang laut. Bentuk tubuhnya berjari lima lebih dan bisa kurang. Salah satu contohnya adalah Asterias forbesi. KelasOphiuroidea meliputi jenis bintang ular laut. Bentuk tubuh menyerupai bintang laut, tetapi memiliki lengan-lengan sangat panjang dan lentur. Hewan ini bergerak dengan lengan-lengan menyerupai gerakan ular. Salah satu contohnya adalahOphiolepis annulosa. Kelas Echinoidea, mencakup jenis landak laut. Tubuhnya berbentuk bulat atau seperti cakram karena lima jari-jari tubuhnya tidak memanjang dan sumbu tubuhnya pendek. Salah satu contohnya adalah Salamacis sphaeroides. Kelas Holoturoidea, meliputi hewan teripang atau mentimun laut. Sumbu badab panjang, sehingga tubuh memanjang dan sejajar dengan permukaan tanah. Kadang-kadang bentuknya menyerupai cacing. Salah satu contohnya adalah Tyone briareus. 9 Arthropoda Jenis hewan yang termasuk filum ini adalah kelompok serangga, laba-laba, lipan, dan udang. Tubuh bersegmen-segmen dan umumnya tubuh dibedakan menjadi tiga yaitu kepala caput, dada thorax dan perut abdomen. Ada lima kelas, yaitu Insecta, Arachnoidea, Onychophora, Myriapoda, dan Crustacea. Kelas Insecta serangga terdiri dari spesies, ada yang berguna lebah, serangga penyerbuk, ulat sutra, dll dan ada yang menjadi hama belalang, wereng, kwangwung, ulat bulu dll. KelasArachnoidea mencakup jenis hewan yang tubuhnya terdiri dari cephalothorax dan abdomen, tidak memiliki antena. Salah satu contohnya adalah akarina atau tungau. Kelas Onychopora, mencakup hewan dengan ciri-ciri kombinasi antara cacing annelida dan artropoda. Permukaan tubuh tidak tampak adanya segmentasi. Pada kepala terdapat satu pasang mata sederhana. Satu pasang antena. Salah satu contohnya Peripatus eiseni. Kelas Myriapoda, mencakup lipan dan luwing, hidup di darat, tubuh terdiri dari kepala dan badan. Badan tersusun atas sejumlah segmen yang serupa. Kelas Crustacea, mencakup hewan yang hidup dalam air, bernapas dengan insang, mempunyai dua pasang antena, tungkai biramus ujungnya bercabang dua. Contohnya adalah udang windu, udang galah, dll. bVertebrata Vertebrata merupakan kelompok hewan yang memiliki tulang belakang, terdiri dari beberapa kelas. 1 Kelas Agnatha Yang termasuk kelas ini adalah ikan yang memiliki cirri tubuh berbentuk gilik, panjang; berkulit halus tanpa sisik; mulut tanpa rahang; berbentuk lingkaran; insang terletak dalam kantong. Contoh Myxin lutinosa, Petromyzon marinus, dan lain-lain. 2 Kelas Chodrachthyes Kelas ini mencakup ikan-ikan bertulang rawan, dengan cirri-ciri kulit bersisik plakoid atau tanpa sisik, celah insang 1,5 atau 7 pasang, dengan atau tanpa tutup insang; tanpa gelembung udara atau paru-paru. Contoh Squalus acanthias. 3 Kelas Osteichthyes Mencakup jenis ikan bertulang sejati dengan cirri memiliki rahang, mempunyai sirip-sirip berpasangan, mempunyai satu pasang lubang hidung. Terdiri dari empat ordo. Salah satu contoh adalah ikan gabus Ophiocephalus striatus. 4 Kelas Amphibia Kelas ini merupakan bentuk peralihan dari kehidupan akuatik ke kehidupan terrestrial. Cirinya kebiasaan hidup yang masih suka air, bahkan sebagian besar perlu air untuk bertelur. Telur setelah menetas menjadi berudu dalam air dan bernapas memakai insang. Adapun hewan dewasanya hidup di darat. Kelas Amphibia memiliki tiga ordo. Salah satu contohnya adalah katak. 5 Kelas Reptilia Kelas ini anggotanya berdarah dingin, bernapas dengan paru-paru, tubuh terttutup oleh sisik-sisik, tengkorak, berartikulasi dengan vertebrata. Terdiri dari empat ordo. Contohnya kura-kura, badak, buaya, dan ular. 6 Kelas Aves burung Memiliki cirri khas yaitu berbulu, berdarah panas homoioterm. Suhu tubuh relative tetap, biasanya lebih tinggi dari suhu lingkungannya. Dilihat dari segi evolusi, nenek ,oyang burung adalah reptile. Terdiri dari 13 ordo. Beberapa contoh adalah burung puyuh, burung hantu, burung elang, bangau putih, dan lain-lain. 7 Kelas Mamalia hewan menyusui Kelompok hewan ini termasuk pada tingkatan tertinggi, dan hidup di darat. Memiliki rambut, kelenjar susu mamae yang menghasilkan cairan sebagai bahan makanan bagi anaknya. Ada 10 ordo, beberapa contoh adalah tikus, kelinci, kera, badak, gajah, harimau, sapi, kerbau, kijang, dll. PENYEBARAN MAKHLUK HIDUP Penyebaran Makhluk Hidup Studi mengenai penyebaran spesies makhluk hidup, menunjukan bahwa spesies-spesies yang berasal dari satu tempat, selanjutnya menyebar ke tempat/ daerah lain , setelah itu mengalami diferensiasi menjad subspesies baru dan spesies baru yang dapat hidup pada daerah tersebut. Keanekaragaman hayati tidak tersebar merata , dimana daerah tropis memiliki keanekaragaman yang lebih tinggi dan semakin jauh dari ekuator. Penyebaran hewan 1 Penyebaran Hewan di Dunia Berdasarkan persamaan fauna hewan pada daerah tertentu , maka geografi hewan di duna ini dikelompokan menjadi enam , yaitu aEropa dan Asia sebelah utara Himalaya, Eropa dan Afrika, gurun Sahara sebelah utara disebut peliartik. Hewan penghuninya, antara lain biso dan rusa rein. bAfrka dan Arab disebut Etiopian, hewan yang menghuni antara lain gajah afrika ,jerapah, dan gorila. cAustralia dan sekitarnya , disebut Australian. Hewan penghuninya adalah kanguru ,koala, dan wombat. dIndia sampai Indonesia, disebut Oriental . Dihuni oleh hewan seperti harimau, gajah india, dan kerbau. eDaerah Amerika Utara dan sekitarnya disebut Neartik. Hewan yang menghuni adalah bison, rusa rein Caribau. fDaerah Amerika Selatan disebut Neotropikal. Hewan yang menghuni yaitu tapir, monyet howler. 2 Penyebaran Hewan di Indonesia aWilayah Indonesia barat Oriental Wilayah Indonesia bagian barat memiliki fauna oriental Asia seperti kera,gajah, harimau,kerbau liar , babi hutan , dan rusa. Adapun ciri-ciri hewan oriental, antara lain Banyak spesies mamalia yang berukuran besar, misalnya gajah, banteng , harimau, badak. Mamalia berkantung jumlahnya sedikit,bahkan hampir tidak ada. Terdapat berbagai macam kera , misalnya bekantan , tarsius, orang utan. Terdapat hewan endemik, seperti badak bercula satu, binturungArtictis binturong, monyetPresbytis thomari, tarsius Tarsius bancanus,kukang Nyeticibus coucang. Burung-burung memiliki warna bulu yang kurang menarik, tetapi dapat berkicau. Burung yang endemik misalnya jalak bali Leucopsar nothschili, elang jawa, murai mengkilatMyophoneus melurunus , elang putih Mycrohyerax latifrons Indonesia bagian barat wilayahnya meliputi 1 Sumatra, dihuni oleh hewan-hewan khas seperti gajah, tapir,badakbercula dua,harimau,siamang,dan orang utan. 2 Pulau Jawa, dihuni oleh banteng, harimau, dan badak bercula satu. 3 Kalimantan, dihuni oleh badak bercula dua, macan tutul,orang utan,beruang madu dan kera berhidung panjang. bWilayah Indonesia Timur Australia Indonesia bagian timur Papua,maluku,Sulawesi,dan Nusa Tenggara dihuni oleh hewan/fauna tipe Australia,seperti burung berwarna mencolok kasuari,burung nuri,parkit,cendrawasih,merpati jambul dan beberapa hewan berkantung misalnya kanguru,wallabi,dan kanguru pohon. Ciri-ciri hewan d Indonesia Timur adalah mamalia berukuran kecil, banyak hewan berkantung, tidak dijumpai spesies kera,dan memiliki berbagai jenis burung beragam warna. Papua memiliki 110 spesies mamalia termasuk 14 spesies mamalia berkantung ,misalnya kanguruDendrolagus ursinus danDendrolagus inustus, kaskus Spilocus maculatus,bandicot dan oposum. Di Papua juga terdapat 27 spesies hewan pengeratrodentia dan 17 diantaranya merupakan spesies endemik. Koleksi burung terbanyak dibandingkan dengan pulau-pulau lain di Indonesia, kira-kira ada 320 jenis dan setengah diantaranya merupakan spesies endemik. Burung cendrawasih yang terdapat di Papua dan beberapa pulau di Maluku. Di Nusa Tenggara, khususnya di Pulau Komodo,Padar,dan Rinca ditemui reptilia terbesar,yaitu komodo. Komodo adalah reptilia purba yang sampai saat ini masih bertahan hidup. cWilayah Indonesia Tengah Peralihan Alfred Russel Wallace, tahun 1856 datang ke Indonesia, Wallace menemukan perbedaan yang mencolok fauna di beberapa daerah di Indonesia Waktu itu Hindia Belanda. Pada waktu berkunjung ke Bali dan Lombok, melihat perbedaan hewan di kedua tempat tersebut. Di Bali, dijumpai banyak hewan yang mirip dengan hewan-hewan yang ada di Asiaoriental , sedangkan di Lombok hewannya mirip dengan Australia. Oleh karena itu,kemudian Wallace membuat garis pemisah memanjang dari Selat Lombok ke utara melewati Selat Makasar dan Filipina Selatan. Garis ini disebut garis Wallace. Indonesia dibagi menjadi dua zoogeografi dengan batas garis Wallace. Garis Wallace membelah Selat Makasar menuju ke selatan hingga ke Selat Lombok, sehingga memisahkan wilayah oriental temasuk Sumatra,Jawa, Bali, dan Kalimantan dengan wilayah Australia Sulawesi,Irian, Maluku,Nusa Tenggara Barat,dan Timur. Setelah Wallace, Weber ahli zoologi Jerman juga mengadakan penelitian tentang penyebaran hewan d Indonesia. Weber melihat bahwa hewan-hewan di daerah Sulawesi tidak dapat sepenuhnya dikelompokan menjadi hewan kelompok Australia. Hewan-hewan tersebut ada yang memiliki sfat-sifat seperti halnya hewan-hewn di daerah oriental. Akhirnya Weber mengatkan bahwa fauna di Sulawesi merupakan fauna peralihan,kemudian membuat garis pembatas yang berada di sebelah timur Sulawesi memanjang ke utara ke Kepulauan Aru. Pulau Sulawesi merupakan pulau pe,batas antara wilayah oriental mencolok. Sulawesi dihuni oleh sebagian hewan Oriental dan sebagian hewan Australia. Contohnya di Sulawesi terdapat oposum dari Australia , tetapi juga ada keraMacaca dari Oriental. Hewan lainnya yang ada di Sulawesi adalah burung maleo,berbagai jenis kupu-kupu , anoa,babi rusa , dan primata primitif Tarsius spectra. Penyebaran Tumbuhan Berdasarkan kemampuan adaptasi tumbuhan, di Indonesia terdapat tiga bentuk vegetasi utama,yaitu 1 Vegetasi Dataran Rendah Vegetasi ini merupakan bagian terbesar di daratan Indonesia. Daratan rendah meliputi daerah yang memiliki ketinggian 0-700 m di atas permukaan air laut. Vegetasinya hutan bakau,hutan rawa air tawar ,hutan tepi sungai ,hutan sagu dan hutan rawa gambut. 2 Vegetasi dataran Tinggi Meliputi daerah pegunungan atau dataran tinggi, dengan ketinggian 700-1500 m di atas permukaan air laut. Komunitas vegetasi yang berkembang antara lain tumbuhna paku-pakuan,tumbuhan bunga,tumbuhan membelit,dan tumbuhan lumut. 3 Vegetasi Gunung atau Monsun Vegetasi monsun adalah komunitas vegetasi yang terdapat di daerah hutan musim. Hutan ini mempunyai pergantian antara musim hujan dan kemarau. Ciri khas vegetasinya adalah daun tumbuhan rontok pada musim kemarau dan daunnya tumbuh pada musim hujan Hadisumarto,1997. Selain vegetasi di atas, Indonesia memili dua bioma dunia, yaitu hutan hujan tropis dan bioma savana. Bioma hutan hujan tropis ternyata mempunyai keanekaragaman flora/tumbuhan sangat tinggi,yaitu flora ini meliputi tumbuhan yang terdapat di Sumatra, Kalimantan,dan lainnya. Tumbuhan yang terkenal khas Malesiana adalah Raflesia arnoldi, hidup parasit melekat pada akar atau batang tumbuhan memanjat Tetrasigma. Penyebaran raflessia meliputi Jawa, Kalimantan, Sumatra,Aceh,Bengkulu, dan Malaysia. Di hutan tropis Indonesia,memiliki keanekaragaman hayati ± 300 kali lebih besar bila kita bandingkan dengan hutan iklim sedang. Teori Penyebaran Manusia Ada dua teori tentang asal dan penyebaran manusia di dunia 1 Teori pertama, menyatakan bahwa antara 100 ribu dan 200 ribu tahun yang lalu, manusia modern Homo sapiens muncul dari Africka. Berkemang biak secara lambat menggantikan spesies manusia yang sudah ada sebelumnya. Teori ini disebut “ Out of Africa”.’ Sejak lama para ilmuan yakin bahwa Etiopia dan Tanzania merupakan asal tempat tinggal nenek moyang manusia modern. Dengan adanya bukti DNA terbaru African Eve yang diperkirakan adalah nenek moyang manusia berumur 150 ribu tahun lalu besar kemungkinan pernah hidup disana. Studi genetik menunjukan bahwa manusia tertua berdasarkan DNA nya berasal dari Afrika Timur. Termasuk populasi tertua seperti Sandawe, Burunge, Gorwwa, dan orang-orang Dattog yang hidup di Tanzania. Penemuan para peneliti menjadi bukti bahwa terdapat variasi genetik yang tinggi atau terjadi keanekaragaman genetik antara mitochondrial DNA dari individu berbeda dalam populasi tersebut. Mitochondrial DNA tersebut diturunkan melalui garis keturunan Ibu. Menurut pakar genetika Dr. Spencer Wells, Afrika Timur merupakan rumah asal manusia. Adapun menurut Profesor Ult Gullenstenpakar biologi molekul- Universitas Uppsala Swedia, agar para saintis tidak gegabah mengklaim silsilah DNA tertua berasal dari Afrika Timur. Tishkoff telah mngumpulkan sampel mitochondria DNA manusia Tanzania ternyata etnik Burunge dan Gorawwa bermigrasi dari Etiopia ke Tanzania dalam kurun waktu 500 tahun terakhir. Sehingga menurut Tishkoff, Etiopia bisa jadi menjadi wilayah manusia modern Anonim,2003 Fosil tengkorak yang ditemukan di desa Herto, sekitar 170 km dari Adddis Ababa- Etiopia tidak sama persis dengan tengkorak manusia yang hidup saat ini. Ukuran meraka lebih besar, lebih panjang, dan tulang alisnya tebal. Hal ini menunjukan kalau mereka manusia modern pertama yang hidup berdampingan dengan Neandertal. Neandertal adalah manusia yang tinggal di gua lebih dari 130 ribu tahun lalu. Dengan demikian, Neandertal berbeda dengan Edaltus yang hidup 160 ribu tahun lalu. 2 Teori kedua menyatakan bahwa manusia modern muncul secara bersamaan di Afrika,Eropa, dan Asia dari satu pendahulu Homo erectuss yang meninggalkan Afrika kurang lebuh 2 juta tahun yang lalu. Masa Kehidupan Manusia 1 Masa Berburu Masa berburu merupakan masa pertaman dari hidup manusia bermasyarakat, yaitu sejak manusia pertaman ada, dimana manusia hidup bebas tidak ada ikatan ,semuanya tersedia di alam semesta dengan bebas dan di gua-gua. Dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari , manusia berburu, mencari ikan,mengambil buah-buahan, daun-daunan di hutan. 2 Masa Berternak Masa ini merupakan masa kedua , di mana manusia yang semula hidup dengan berburu,mencari ikan , lama kelamaan manusia mengerti bahwa binatang yang diburu ada yang dapat dipeliharan dan dapat berkembang biak. Dengancara memelihara/berternak ,maka tidak harus selalu berburu,bila membutuhkan daging hewan. Masa ini disebut dengan masa berternak. 3 Masa Bercocok Tanam Masa bercocok tanam merupakan masa ketiga, dimana manusia menanan tanaman dari biji/buah yang diambil dari hutan. Manusia mengetahui bahwa tanaman yang dimakan dan diberikan pada hewan piaraan dapat dibudidayakan. Pada masa ini manusia mulai bertempat tinggal dengan membuat rumah dari daun-daun ,kulit pohon, kulit binatang. Sejak masa ini manusia memiliki peradaban dan akhirnya dapat membuat rumah dari kayu yang diambil dari alam sekitarnya. 4 Masa Kerajinan Setelah manusia berpengalaman pada masa ketiga, yatu berocok tanam,maka manusia melakukan pengolahan tanah untuk muncul dalam pikirannya untuk mebuat alat pertanian,seperti cangkul,sabit,bajak,gergaji,pisau,dan lain-lain. Dengan munculnya mebuat peralatan,maka disebut masa kerajinan. 5 Masa Industri Masa industri merupakan masa kelima,dimana manusia dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari memerlukan barang-barang dari hasil industri,baik dari industri kecil,menengah maupun besar. 6 Masa Komputer dan Telekomunikasi Pada saat ini sudah masuk masa komputer dan informasi. Aplikasi teknologi informasi dan komunikasi telah banyak dilakukan pada dunia bisnis ,perusahana,perbankan,pendidikan,kesehatan,pemerintahan,dan lain-lain. Kebutuhan efisiensi waktu dan biaya menyebabkan setiap pelaku usaha menerapkan teknologi informasi di lingkungan kerja masng-masing. 7 Prose Penyebaran Dari Afrika Homo sapiens Edaltus berpencar ke Eropadan Asia,kemudian ke benua komunitas tersebut berkembang dan berarti orang tuabahasa Afar. Mereka unik,yaitu memiliki kedekatan dengan manusia modernAnonim,2003 Faktor Penyebab Penyebaran Bagi makhluk hidup yang hidup di darat, air merupakan faktor penghambat penyebaran water barrier. Sebaliknya,makhluk yang hidup di air,daratan merupakan faktor penghambat penyebaranland barrier. Sebagai gambaran Costarica di Amerika Tengah daratn yang sempit menjadi penghambat filter/saringan penyebaran makhluk daratan Amerika Utara dan Amerika Selatan. Selat Panama merupakan filter penghambat bagi makhluk hidup di Samudra Atlantik dan Pasifik. Sebaliknya,kepulauan dapat berfungsi sebaga jembatan penyebrangan antara Eurasia dan Australia Dewiki dan Yuniati,2006. Tiga faktor,yatu air,daratan,dan kepulauan dapat menentukan variabilitass biografi. Tetapi kita tidak boleh melupkan bahwa faktor variasi genetik hsil perkawinan dan mutasi genetik juga dapat menentukan variabilitas. Persebaran Bioma di Dunia Dunia hewan hidup di seluruh dunia,dari kutub yang dingin hingga gurung yang panas. Mereka telah beradaptasi secara khusus terhadap habitat alaminya. Bioma Hutan Hujan Hutan hujan tropis yang ada di sekitar khatulistiwa,adalah rumah bagisetidaknya separuh spesies tumbuhan dan hewan dunia. Iklimnya hangat dan lembab sepanjang tahun. Bioma Pegunungan Pegunungan ada di sseluruh benua, di daerah hangat maupun dingin. Suhu semakin dingin di daerah yang semakin tinggi. Habitat seperti hutan , dataran berumput dan tanah berbatu ada di pegunungan. Puncak beberapa gunung tertutup es dan salju sepanjang tahun. Hewan yang ada di habitat ini harus tahan dengan udara gunung yang dingin dan menusuk. Kutub Kawasan Kutub ada di kedua ujung bumi, Arktik di utara dan Antartika di selatan. Suhu beku, angin sedingin es, serta musim dingin yang panjang dan gelap menjadikan kawasan kutub sebagai habitat tak ramah. Akibatnya,hanya sedikit hewan yang hidup di sana. Hutan Konifer Kawasan hutan konifer yang luas membentang di wilayah utara Amerika Utara, Eropa, dan Asia. Pohon-pohonnya kebanyakan berdaun jarum,seperti pinus dan cemara. Makanan dan perlindungan cukup tersedia bagi hewan yang hidup di sana. Padang Rumput Padang rumput meliputilebih dari seperempat permukaan Bumi. Padang rumput adalah dataran luas terbuka dengan curah hujan yang hanya cukup untuk menumbuhkan rumput. Bioma ini menyediakan makanan bagi hewan,seperti antelop,zebra,bison,dan singa. Hutan Gugur Hutan gugur yang beriklim ramah dan lembab, banyak terdapat di bagian selatan hutan konifer. Hutan gugur subtropis ditumbuhi oleh pepohonan berdaun lebar yang menggugurkan daunnya pada musim gugur, seperti pohon oak,mapel, dan beech. Hutan ini tampak tandus dan mati pada musim dingin. Namun, pada musim panas kaya akan kehidupan liar seperti rusa, rubah dan burung. Gurun Gurun adalah tempat terkering di Bumi. Pasir,batu, dan kerikil banyak terdapat di sana. Hanya hewan paling tangguh yang bisa bertahan hidup. Beberapa hewan mengembangkan beragam cara adaptasi terhadap kondisi gurun. Laut Lebih dari dua pertiga permukaan Bumi tertutup laut. Kehidupan luar paling beragam seperti ikan,spons, dan kerang-kerangan ada di sekitar terumbu karang di laut tropis. BAB III PENUTUP Kesimpulan Keanekaragaman makhluk hidup atau biodiversitas dapat diartikan sebagai persamaan dan perbedaan ciri makhluk hidup pada waktu dan tempat tertentu Keanekaragaman makhluk hidup disebabkan oleh 2 faktor yaitu faktor genetik dan faktor lingkungan. Terdapat interaksi antara faktor genetik dan faktor lingkungan dalam memengaruhi sifat makhluk hidup. Kegiatan manusia dapat menurunkan keanekaragaman makhluk hidup. Namun disamping itu, kegiatan manusia juga dapat meningkatkan keanekaragaman makhluk hidup misalnya penghijauan reboisasi , pembuatan taman kota dan pemuliaan. Persebaran sumber-sumber alam yang menyangkut air, kesuburan tanah, sinar matahari dan lain-lain tidaklah merata. Sehingga, persebaran flora dan fauna pun juga tidak menyebar secara merata di permukaan bumi ini. Saran Penulis mengharapkan dari makalah ini bisa menambah wawasan. Harapan yang lebih besar yakni bisa menumbuhkan kesadaran bagi masyarakat untuk dapat menjaga kelestarian flora dan fauna di bumi ini, terlebih lag i flora dan fauna yang ada di sekitar kita. Dengan begitu, maka akan terjaga keanekaragaman hayati di Bumi ini. Pemanfaatan keanekaragaman makhluk hidup bagi masyarakat harus secara berkelanjutan. Yang dimaksud dengan manfaat yang berkelajutan adalah manfaat yang tidak hanya untuk generasi sekarang tetapi juga untuk generasi yang akan datang. Harapan lain yang tidak kalah penting adalah untuk pembaca khususnya calon guru SD agar mampu menguasai materi keanekaragaman makhluk hidup dan persebarannya agar mampu menyampaikan materi ini pada peserta didiknya dengan baik sehingga anak didiknya dapat mengaplikasikan di kehidupannya. DAFTAR PUSTAKA Ramdhani,Fahriyah. 2012, “Keanekaragaman Makhluk Hidup Dan Persebarannya”. Diakses pada Minggu, 6 Mei 2018. Pukul 2141 WIB. Diambil dari Rolina,Ida. 2015, “Keanekaragaman Makhluk Hidup Dan Persebarannya”. Diakses pada Minggu, 6 Mei 2018. Pukul 2146 WIB. Diambil dari Yusman,Dja, “Keanekaragaman Makhluk Hidup Dan Persebarannya”. Diakses pada Minggu, 6 Mei 2018. Pukul 2132 WIB. Diambil dari Menggolongkan makhluk hidup berdasarkan persamaan dan perbedaan ciri yang dimilki 3. Mendeskripsikan makhluk hidup untuk membedakan antara jenis yang satu dengan jenis yang lain 4. Memberi nama makhluk hidup. B. Kompetensi Dasar KD 3.2 Mengklasifikasikan makhluk hidup dan benda berdasarkan karakteristik yang diamati. C. Tujuan Akhir 1.
Keanekaragaman Makhluk Hidup dan Persebarannya A. Biosfer dan Makhluk Hidup Biosfer adalah zona tipis di Bumi dan di atas permukaan Bumi yang tebalnya tidak lebih dari 20 km. Saat ini Bumi merupakan satu-satunya tempat di alam dunia yang diketahui terdapat kehidupan dan tempat makhluk hidup melakukan aktivitas hidupnya. Makhluk hidup selalu berinteraksi dengan lingkungannya, yang terdiri dari lingkungan tak hidup abiotik dan lingkungan hidup biotik. Biosfer terdiri dari sebagian lapisan atmosfer dan lapisan kulit Bumi. Lapisan atmosfer adalah lapisan udara di atas muka Bumi, yang membungkusnya dengan gas-gas dan terdiri dari tiga lapisan utama, yaitu ionosfer +80 km di atas muka Bumi, stratosfer 16-18 km di atas muka Bumi, troposfer 0-16 km di atas muka Bumi. Sampai saat ini, baru diketahui hanya di lapisan troposfer makhluk hidup bisa beraktivitas. Troposfer adalah lapisan dinamis yang terdapat uap air yang dapat membentuk awan dan hujan secara periodik. Sedangkan lapisan kulit Bumi terdiri dari dua bagian, yaitu litosfer dan hidrosfer. Litosfer merupakan bagian yang padat dari lapisan kulit Bumi. Sedangkan hidrosfer merupakan bagian yang cair dari lapisan kulit Bumi. Jadi makhluk hidup tinggal dan beraktivitas di kedua lapisan bumi tersebut. Makhluk hidup hanya dapat beraktivitas pada lapisan troposfer dari atmosfer, hidrosfer, dan litosfer. Oleh karena itu, ketika lapisan tersebut disebut dengan lapisan biosfer. B. Sel Sebagai Unit Kehidupan 1. Sel Sebagai Unit Kehidupan Sel merupakan unit kehidupan, baik dari segi struktural, pertumbuhan, reproduksi, hereditas, dan fungsional. Sel sebagai unit struktural maksudnya adalah sel merupakan satuan terkecil penyusun tubuh organisme. Organisme multiseluler, tubuhnya dibangun oleh banyak sel yang diperoleh darin pembelahan mitosis berulang-ulang sebuah sel tunggal monoseluler yang disebut zigot. Zigot dihasilkan dari peleburan sel kelamin sel benih jantan dan betina. Karena dari sel kelamin dapat dihasilkan individu baru, sel dikatakan juga sebagai unit produksi. Masing-masing sel kelamin sel kelamin jantan dan sel kelamin betina membawa materi genetik genom sebagai penentu sifat karakter yang akan diwariskan kepada turunannya individu baru. Di dalam masing-masing sel penyusun tubuh makhluk hidup terselenggara semua aktivitas kehidupan, baik pada organisme uniseluler, organisme yang selnya bergabung membentuk koloni dan pada organisme uniseluler. Pada organisme uniseluler, seluruh aktivitas hidup dilaksanakan oleh sel tersebut. Pada organisme yang berbentuk koloni belum tampak diferensiasi fungsi yang jelas dari masing-masing sel penyusun koloninya. Sedangkan organisme multiseluler terdapat diferensiasi fungsi untuk menjalankan aktivitas kehidupan. Agar dapat melaksanakan seluruh aktivitas hidup, sel harus memiliki bagian-bagian utama, yaitu membran plasma, protoplasma cairan sel atau sitoplasma dengan seluruh organel-organel sel yang terdapat di dalamnya, dan nukleus yang mengandung materi genetik genom. 2. Reproduksi Sel a. Reproduksi Sel Reproduksi sel dapat diartikan sel memperbanyak diri, baik yang terjadi pada organisme tingkat sel uniseluler maupun yang terjadi pada sel-sel penyusun tubuh organisme multiseluler. Reproduksi sel dapat dibedakan atas amitosis, mitosis, dan meiosis. Amitosis adalah pembelahan langsung tanpa melalui tahapan. Pada amitosis, mula-mula nukleus membelah kemudian diikuti pembagian sitoplasma dari sel induk, dan dari satu sel induk bisa terbentuk dua sel baru atau lebih. Sedangkan mitosis adalah pembelahan sel melalui beberapa tahapan utama yaitu profase, metafase, anafase dan telofase. Mitosis ditujukan untuk memperbanyak sel, biasanya terjadi pada proses pertumbuhan individu dan perbaikan pengganti sel-sel tubuh yang rusak. Kemudian meiosis adalah pembelahan sel yang bersifat reduksi dari sel yang diploid menjadi sel haploid terjadi penurunan jumlah kromosom sel anak menjadi setengah jumlah kromosom sel induknya, dan dari satu sel induk menjadi empat sel anak. Meiosis terdiri dari dua tahap pembelahan yaitu meiosis I dan meiosis II. Meiosis I terdiri dari profase I yang terbagi lagi menjadi 5 fase yaitu leptonema, zygonema, pakhinema, diplonema, dan diakinesis. b. Reproduksi Makhluk Hidup Proses yang dilakukan oleh makhluk hidup untuk menghasilkan individu baru keturunan dari jenisnya dinamakan reproduksi perkembangbiakan. Tujuan reproduksi adalah untuk mempertahankan kelestarian suatu spesies jenis makhluk hidup. Banyak cara reproduksi yang dilakukan oleh organisme. Cara-cara reproduksi tersebut dikelompokkan atas 1 reproduksi aseksual vegetatif, dan 2 reproduksi seksual generatif. Reproduksi aseksual adalah jenis reproduksi yang dilakukan oleh suatu organisme dengan melibatkan sel tubuh saja tanpa melibatkan sel kelamin. Pada hewan, perkembangbiakan seperti ini umumnya hanya dijumpai pada hewan rendah, misalnya paramaecium, amoeba, dan euglena dengan membelah diri; hydra dan ubur-ubur dengan bertunas; bintang laut dan planaria dengan fragmentasi. Pada tumbuhan reproduksi aseksual dilakukan oleh tumbuhan rendah sampai tumbuhan tinggi; misalnya membentuk spora pada algae dan lumut; tunas, umbi, rizoma pada tumbuhan tinggi. Reproduksi seksual adalah perkembangbiakan makhluk hidup yang melibatkan sel kelamin gamet. Dengan demikian, yang dimaksud reproduksi seksual bukan hanya perkembangbiakan melalui perkawinan peleburan sel kelamin jantan dan betina saja, tetapi partenogenesis pun termasuk di dalamnya. Partenogenesis adalah reproduksi seksual dimana gamet betina ovum tumbuh menjadi embrio tanpa menyatu dengan gamet jantan sperma. Partenogenesis ini dijumpai pada lebah, semut, lalat buah, dan lain-lain. Konyugasi pun dimasukkan ahli ke dalam jenis reproduksi seksual. Selain reproduksi yang berlangsung secara alami, kita kenal pula ada reproduksi buatan, baik yang dilakukan secara in vivo maupun in vitro. Reproduksi buatan biasanya dilakukan oleh manusia untuk meningkatkan kesejahteraannya. Misalnya reproduksi buatan yang dilakukan pada tumbuhan dan hewan ternak. 1 Reproduksi Alami pada Hewan Hewan dapat melakukan reproduksi aseksual dan seksual. Reproduksi aseksual pada hewan sedikit terjadi jika dibandingkan dengan tumbuhan, dan hanya terbatas pada hewan tingkat rendah, yaitu dengan cara pembelahan sel, pertunasan “budding”, dan fragmentasi. Pembelahan Terjadi pada hewan bersel satu Protozoa, misalnya amoeba, paramaecium, dan euglena. Pertunasan budding Terjadi pada Hydra sp, ubur-ubur, dan lain-lain. Keturunan baru berkembang dari tunas yang tumbuh pada tubuh induk. Pada beberapa spesies, misalnya ubur-ubur dan Hydra sp, tunas akan lepas dan dapat hidup bebas. Pada koral, tunas tetap terikat pada tubuh induk dan menyebabkan terjadinya koloni. Fragmentasi Terjadi pada beberapa jenis cacing misalnya planaria, bintang laut, ular, dan lain-lain. Pada beberapa jenis cacing, setelah tubuh mencapai ukuran normal dewasa, secara spontan cacing tersebut terbagi-bagi menjadi delapan atau sembilan bagian. Setiap bagian akan berkembang menjadi cacing dewasa dan proses ini terulang kembali. Reproduksi seksual merupakan cara reproduksi pada hampir semua hewan mulai hewan tingkat rendah sampai hewan tingkat tinggi. Reproduksi seksual melibatkan kelenjar kelamin gonad untuk menghasilkan gamet jantan sperma dan gamet betina ovum atau sel telur. Pada umumnya reproduksi seksual terjadi melalui penyatuan sperma dan ovum saat berlangsungnya pembuahan fertilisasi, walaupun pada partenogenesis ovum dapat berkembang menjadi individu baru tanpa fertilisasi. Sperma memiliki bentuk dan ukuran yang jauh berbeda dengan ovum sehingga disebut heterogamet. 2 Reproduksi Alami pada Tumbuhan Tumbuhan juga melakukan reproduksi aseksual dan seksual, sama halnya dengan hewan. Bedanya, pada tumbuhan, semua tingkatan mulai dari tumbuhan tingkat rendah sampai tumbuhan tingkat tinggi mampu melakukan reproduksi aseksual maupun seksual. Pada tumbuhan, fertilisasi dan meiosis membagi kehidupan individu menjadi dua fase atau generasi, yaitu generasi gametofit mulai dengan spora yang dihasilkan saat meiosis. Spora ini haploid dan semua sel yang diturunkannya juga haploid. Diantara sel-sel yang dihasilkan generasi sporofit mulai dengan zigot yang diploid, semua sel yang berasal dari sini yang berkembang dengan cara mitosis juga diploid. Akhirnya sel-sel tertentu akan menjalani meiosis sehingga terbentuk spora-spora, pertanda dimulai kembali generasi gametofit. 3 Reproduksi Buatan Reproduksi buatan umumnya sengaja dilakukan oleh manusia untuk menunjang kesejaheraanya. Reproduksi buatan ini dapat dilakukan secara in vivo maupun in vitro. Reproduksi vegetatif buatan sangat banyak dilakukan manusia pada tumbuhan, misalnya memperbanyak tanaman dengan stek, cangkok, menyambung, menempel, dan lain-lain. Kesemua cara ini ditujukan agar tanaman berproduksi dalam waktu yang cepat dan kualitas baik. Pada hewan ternak, reproduksi buatan in vivo dilakukan dengan mempertemukan gamet jantan dan betina tetap dalam tubuh hewan betina, tetapi dengan metode kawin suntik. Pada proses ini, sperma dari hewan jantan yang kita inginkan ditransfer ke dalam saluran kelamin hewan betina yang sedang birahi dengan sejenis alat yang mempunyai jarum suntik, sehingga disebut kawin suntik. Pada reproduksi buatan in vitro yang sangat dikenal dengan bayi tabung pada manusia, reproduksi dilakukan dengan cara menyatukan gamet jantan dan gamet betina di luar tubuh hewan yang bersangkutan, yang biasanya digunakan cawan petri, karena itulah disebut in vitro yang secara harfiah artinya di dalam gelas cawan. Setelah terjadi pembuahan dalam cawan, embrio dibiarkan berkembang sampai stadium blastula, kemudian ditransfer ke dalam rongga uterus rahim ibu. Di dalam rahim itu embrio berkembang, berimplantasi, dan menjadi individu baru seperti pada kehamilan biasa. Teknik seperti ini sering disebut bayi tabung. C. Asal Mula Kehidupan Berikut in adalah beberapa teori tentang asal mula kehidupan di Bumi. 1. Teori Cosmozoa, menyatakan bahawa makhluk hidup datang di Bumi dari bagian lain alam semesta ini. Teori ini berdasarkan dua asumsi bahwa, 1 benda hidup itu ada atau telah ada di suatu tempat dalam alam semesta ini dan 2 hidup itu dapat dipertahankan selama perjalanan antar benda angkasa ke Bumi. 2. Teori Pfluger, menyatakan bahwa Bumi berassal dari suatu materi yang sangat panas, kemudian dari bahan itu mengandung karbon dan nitrogen terbentuk senyawa Cyanogen CN. Dari senyawa ini terbentuk zat protein pembentuk protoplasma yang akan menjadi makhluk hidup. 3. Teori Moore, menyatakan bahwa dapat munncul dari kondisi yang cocok dari bahan anorgonik pada saat Bumi mengalami pendinginan melalui suatu proses yang kompleks dalam larutan yang labil. Bila keadaan kompleks ini tercapai akan muncullah hidup itu. 4. Teori Allen, menyatakan pada saat keadaan fisis Bumi ini seperti keadaan sekarang, beberapa reaksi terjadi yaitu energi yang datang dari sinar Matahari diserap oleh zat besi yang lembab dan menimbulkan pengaturan atom dari materi-materi. Interaksi antara nitrogen, karbon, hidrogen, oksigen, dan sulfur dalam genangan air di muka Bumi akan mementuk zat-zat yang difus yang akhirnya membentuk protoplasma benda hidup. Transendental, teori ini menyatakan bahwa makhluk hidup itu diciptakan oleh Super Nature atau Tuhan Yang Mahakuasa di luar jangkauan sains. Jasin, 1997120-121. D. Proses Evolusi Kehidupan Perubahan makhluk hidup dari bentuk yang sederhana ke bentuk yang lebih kompleks dan bervariasi terjadi karena DNA mengalami perubahan kode genetik mutasi. Kode genetik yang paling sesuai dengan keadaan lingkungan akan mendapatkan peluang ang lebih besar untuk berkembang. Organisme yang dapat bertahan hidup di lingkungan tertentu disebut dengan adaptasi. Makhluk hidup yang mampu beradaptasi terhadap lingkungan hidupnya dapat mengembangkan populasinya, sedangkan yang tidak mampu beraptasi akan punah. Inilah yang disebut dengan seleksi alam natural selection. E. Keanekaragaman Makhluk Hidup 1. Penyebab Keanekaragaman Makhluk Hidup Menurut ahli, keanekaragaman makhluk hidup terbentuk dari proses evolusi. Saat Bumi terbentuk terjadi proses evolusi kimiawi. Proses kimiawi mengubah molekul-molekul organik yang lebih besar, yang kemudian memunculkan sel pertama. Setelah waktu yang cukup lama dalam sejarah evolusi, dari sel pertama ini kemudian memunculkan organisme multiseluler pada awal era Paleozoikum. Proses evolusi ini terus berlanjut seiring dengan perubahan iklim dan pergeseran benua. Pada akhirnya sebagai hasil proses evolusi, bermunculanlah beraneka ragam makhluk hidup. 2. Klasifikasi Makhluk Hidup Langkah pertama yang dilakukan untuk menngetahui ciri-ciri morfologi, anatomi, fisiologi, perilaku atau ciri-ciri lain dari makhluk hidup adalah identifikasi. Identifikasi yaitu menentukan nama ilmiah dan kelompok makhluk hidup sesuai dengan Kode Tatanama Internasional. Identifikasi merupakan langkah utama klasifikasi. Dengan klasifikasi keanekaragaman hayati makhluk hidup dapat dipelajari dan dipahami dengan lebih mudah atau utuh. Klasifikasi makhluk hidup dapat dilakukan dengan tiga cara, yaitu system buatan artifisial, sistem alamiah, dan sistem filogenetik. Sistem buatan adalah pengelompokan makhluk hidup yang lebih banyak didasarkan pada ciri-ciri morfologi atau habitatnya, tetapi penggunaan ciri-ciri alami masih terbatas, sehingga kelompok-kelompok yang dihasilkan juga terbatas. Contoh 1 Klasifikasi oleh Aristoteles yang mengelompokkan tumbuhan berdasarkan habitat dan perawakannya menjadi 4 kelompok, yaitu; gulma atau liana, semak, perdu, dan pohon. 2 Klasifikasi oleh Carolus Linnaeus yang mengelompokkan tumbuhan menurut jumlah benang sari, yaitu monandrie 1 benang sari, diandrie 2 benang sari dan seterusnya. F. Persebaran dan Sejarah Perkembangan Makhluk Hidup 1. Persebaran Makhluk Hidup Biogeografi adalah ilmu yang mempelajari tentang persebaran organisme di muka bumi. Studi tentang penyebaran spesies menunjukkan, spesies-spesies berasal dari suatu tempat, namun selanjutnya menyebar ke berbagai daerah. Organisme tersebut kemudian mengadakan diferensiasi menjadi subspesies baru dan spesies yang cocok terhadap daerah yang ditempatinya. Persebaran organisme di bumi dipengaruhi oleh faktor lingkungan, sejarah geologi, dan penghambat fisik. a. Faktor Lingkungan Dua faktor lingkungan utama yang berpengaruh terhadap persebaran makhluk hidup adalah faktor abiotik daratan, perairan, dan lintang geografis dan biotik tumbuhan, hewan dan jasad renik mikroorganisme. b. Faktor Sejarah Geologi Saat dunia masih bersatu dalam bentuk Pangaea, kira-kira 200 juta tahun lalu, suatu spesies berada dalam pada daerah dan bentuk yang sama. Kemudian seiring berjalannya waktu benua-benua mulai memisahkan diri. Spesies-spesies yang awalnya hidup dalam daratan yang sama kemudian terpisah. Spesies yang terpisah tersebut masing-masing mendapatkan lingkungan yang berbeda. Spesies yang terpisah tersebut mulai beradaptasi dan mengubah bentuk dan fungsi tubuhnya sesuai dengan keadaan lingkungannya. Dengan demikian karena perubahan bentuk dan fungsi tubuhnya maka terbentuklah subspesies. c. Faktor Penghambat Fisik Faktor penghambat fisik disebut juga penghalang geografi atau barrier isolasi geografi seperti daratan land barrier, perairan water barrier, dan penggentingan daratan isthmus. Contohnya adalah gunung yang tinggi, padang pasir, sungai atau lautan membatasi penyebaran dan kompetisi dari suatu spesies. Contoh kasusnya adalah terjadinya subspesies burung finch di kepulauan Galapagos akibat isolasi geografis. Di kepulauan tersebut, Charles Darwin menemukan 14 spesies burung finch yang diduga berasal dari satu jenis burung finch dari Amerika Selatan. Perbedaan burung finch tersebut akibat keadaan lingkungan yang berbeda. Perbedaannya terletak pada ukuran dan bentuk paruhnya. Perbedaan ini ada hubungannya dengan jenis makanan. d. Persebaran Tumbuhan dan Hewan Garis lintang bumi lattude menunjukkan terdapatnya 4 wilayah iklim di bumi, yaitu tropis, subtropis, dingin, dan kutub. Perbedaan iklim tersebut, selain jenis tanahnya akan memberikan perbedaan jenis tumbuhan yang hidup di sana karena faktor adaptasi dengan lingkungan. Dengan ketinggian lahan dari permukaan laut sampai ke puncak gunung yang paling tinggi altitude juga menunjukkan perbedaan iklim yang mirip, yang menyebabkan pada dataran rendah sampai ke dataran tinggi didiami oleh tumbuhan yang berbeda-beda. Pada persebaran hewan lebih ditentukan oleh letak/wilayah geografis zoogeografis. Di bumi, daerah persebaran hewan zoogeografi dibedakan menjadi enam lokasi berdasarkan persamaan fauna, yaitu 1 Palearktik palearctic yang meliputi Asia sebelah utara Himalaya, Eropa dan Afrika, dan Gurun Sahara sebelah Utara, 2 Nearktik nearctic yaitu Amerika Utara, 3 Neotropis neotropical yaitu Amerika Selatan bagian tengah, 4 Oriental meliputi Asia dan Himalaya bagian Selatan; 5 Etiopia ethiopian yaitu Afrika, dan 6 Australia australian meliputi Australia dan pulau-pulau sekitarnya. 2. Sejarah Perkembangan Makhluk Hidup Menurut suatu teori, organisme sekarang adalah hasil dari proses evolusi kehidupan. Evolusi kehidupan adalah suatu perubahan kehidupan menjadi bentuk kehidupan lainnya melalui suatu proses yang perlahan-lahan dan mungkin memakan waktu ratusan sampai jutaan tahun. Teori tersebut menyebutkan bahwa organisme yang mula-mula ada di dunia berupa organisme bersel tunggal dan organisme ini berasal dari agregasi molekul-molekul yang ada. Bagaimana mekanisme dasar sehingga organisme bersel tunggal itu tersebut menjadi makhluk hidup bersel banyak? Salah satu dugaan ini adalah yaitu Biosfer suatu dunia kehidupan di Bumi kita ini komponennya menjadi suatu subsistem. Maka sebagai suatu subsistem organisme itu dibentuk oleh materi dan energy yang tersedia dalam biosfer pula. Karena dalam biosfer berlaku hukum Termodinamika I dan II, maka organisme itu akan mengalami perlakuan hukum tersebut. Hukum Termodinamika I Di dalam biosfer tak ada energi yang hilang, jumlah energi itu tetap yang berubah hanya bentuknya. Contohnya Energi listrik berubah menjadi energi mekanik, energi mekanis berubah menjadi energi panas. Hukum Termodinamika II Bila suatu sistem dibiarkan berdiri sendiri, maka sistem tersebut cenderung untuk mengalami penguraian kearah yang paling tidak teratur. Berkaitan dengan hukum I dan II tersebut, organisme akan menjadi suatu jalur arus energi. Dalam tubuh organisme, energi akan mengalami sebagai suatu sistem. Kalau dibiarkan begitu saja maka organisme akan cendrung kearah kerusakan yang paling parah. Sebaliknya, organisme sebagai suatu sistem akan mempertahankan diri dari perlakuan hukum tersebut. Organisme dapat mempertahankan diri dengan adanya kemampuan pelestarian diri, sedangkan kemampuan ini adalah bagian dari proses evolusi. Perkembangan lain, yaitu adanya suatu kerjasama antara organisme, sehingga akan membentuk kalori. Dengan alasan yang sama pula terjadi gejala perkembangan menuju kearah pembentukan organisme bersel banyak. Kemudian berkembanglah apa yang dinamakan organisme bersel banyak seperti halnya organisme uniselluler, organisme multiselluler ini berkembang menjadi beraneka ragam organisasi lainnya. Kesimpulan Biosfer adalah zona tipis di Bumi dan di atas permukaan Bumi yang tebalnya tidak lebih dari 20 km. Saat ini Bumi merupakan satu-satunya tempat di alam dunia yang diketahui terdapat kehidupan dan tempat makhluk hidup melakukan aktivitas hidupnya. Makhluk hidup selalu berinteraksi dengan lingkungannya, yang terdiri dari lingkungan tak hidup abiotik dan lingkungan hidup biotik. asal mula kehidupan di Bumi. Teori Transendental, teori ini menyatakan bahwa makhluk hidup itu diciptakan oleh Super Nature atau Tuhan Yang Mahakuasa di luar jangkauan sains. Jasin, 1997120-121. Penyebab Keanekaragaman Makhluk ahli, keanekaragaman makhluk hidup terbentuk dari proses evolusi Saat Bumi terbentuk terjadi proses evolusi kimiawi. Persebaran Makhluk Hidup, Persebaran organisme di bumi dipengaruhi oleh faktor lingkungan, sejarah geologi, dan penghambat fisik. Daftar Pustaka Maskoeri. 1997. Ilmu Alamiah Dasar. Jakarta RajaGrafindo. Hari. 2003. Ilmu Alamiah Dasar. Jakarta Rineka Cipta. MK IAD UNP. 2007. Handout Ilmu Kealaman Dasar. Padang UPT MKU UNP.
2013. KATA PENGANTAR. Puji syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan karunia-Nya sehingga,penulis dapat menyusun makalah IPA 1 yang bertema ” Keanekaragaman Makhluk Hidup ” dengan baik. Penulis mengucapkan terima kasih kepada dosen pengampu mata kuliah IPA 1 yang telah memberikan pengarahan dan bimbingan dalam penyusunan makalah ini. Makhluk hidup adalah segala sesuatu yang hidup di bumi, mulai dari bakteri, tumbuhan, hewan, dan manusia. Setiap makhluk hidup memiliki ciri khas yang berbeda-beda dan menarik untuk dipelajari. Dalam makalah ini, kita akan membahas tentang keanekaragaman makhluk hidup dan persebarannya di bumi. Keanekaragaman Makhluk Hidup Keanekaragaman makhluk hidup sangatlah besar. Di bumi ini, terdapat sekitar 8,7 juta spesies makhluk hidup yang telah diidentifikasi oleh para ilmuwan. Namun, jumlah sebenarnya diperkirakan bisa mencapai jutaan spesies lagi yang belum ditemukan. Salah satu contoh keanekaragaman makhluk hidup adalah tumbuhan dan hewan. Terdapat ribuan jenis tumbuhan dan hewan yang tersebar di seluruh bumi. Masing-masing memiliki bentuk, warna, dan ukuran yang berbeda-beda. Ada tumbuhan yang berbunga, berduri, berdaun lebar, dan sebagainya. Sementara itu, ada hewan yang bersisik, berbulu, berlendir, dan lain sebagainya. Jenis-Jenis Makhluk Hidup Makhluk hidup dapat dibagi menjadi beberapa kelompok berdasarkan ciri-ciri tertentu. Berikut adalah beberapa jenis makhluk hidup 1. Hewan Vertebrata Hewan vertebrata adalah hewan yang memiliki tulang belakang. Kelompok ini terdiri dari mamalia, burung, reptil, amfibi, dan ikan. Setiap kelompok memiliki ciri khas yang berbeda-beda. 2. Bakteri Bakteri adalah makhluk hidup yang sangat kecil dan tidak bisa dilihat dengan mata telanjang. Mereka tersebar di seluruh bumi dan memiliki peran penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem. 3. Tumbuhan Tumbuhan adalah makhluk hidup yang dapat membuat makanannya sendiri melalui proses fotosintesis. Mereka memiliki berbagai bentuk dan ukuran, dan memiliki peran penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem. Persebaran Makhluk Hidup Makhluk hidup dapat ditemukan di seluruh bumi, dari kutub utara hingga kutub selatan. Namun, persebarannya tidaklah merata. Beberapa daerah memiliki keanekaragaman makhluk hidup yang lebih tinggi daripada daerah lain. Perbedaan ini dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti iklim, topografi, dan sejarah geologis. Hutan Hujan Tropis Hutan hujan tropis adalah salah satu daerah dengan keanekaragaman makhluk hidup yang paling tinggi di bumi. Di daerah ini, terdapat ribuan spesies tumbuhan dan hewan yang hidup bersama-sama. Beberapa contohnya adalah harimau, orangutan, dan berbagai jenis burung yang indah. Gurun Gurun adalah daerah yang sangat kering dan tidak memiliki banyak sumber air. Meskipun demikian, terdapat beberapa spesies tumbuhan dan hewan yang mampu bertahan hidup di sana. Beberapa contohnya adalah kaktus, ular, dan burung merpati gurun. Lautan Lautan adalah daerah yang sangat luas dan mengandung banyak sekali keanekaragaman makhluk hidup. Di laut, terdapat berbagai macam ikan, cumi-cumi, kepiting, dan sebagainya. Selain itu, terdapat juga makhluk hidup seperti paus dan hiu yang sangat besar. Konservasi Makhluk Hidup Keanekaragaman makhluk hidup sangatlah penting untuk keberlangsungan hidup manusia. Namun, sayangnya banyak spesies yang terancam punah akibat ulah manusia. Oleh karena itu, diperlukan upaya konservasi untuk menjaga keanekaragaman makhluk hidup di bumi. Taman Nasional Taman nasional adalah salah satu upaya konservasi yang dilakukan oleh manusia. Di taman nasional, makhluk hidup dilindungi dan dijaga agar tetap hidup dan berkembang biak dengan baik. Beberapa contoh taman nasional di Indonesia adalah Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, Taman Nasional Komodo, dan Taman Nasional Ujung Kulon. Pendidikan Lingkungan Pendidikan lingkungan adalah salah satu upaya untuk meningkatkan kesadaran manusia akan pentingnya menjaga keanekaragaman makhluk hidup di bumi. Dengan pendidikan lingkungan, diharapkan manusia lebih peka terhadap lingkungan sekitarnya dan tidak melakukan tindakan yang merusak ekosistem. Kesimpulan Keanekaragaman makhluk hidup di bumi sangatlah besar dan menarik untuk dipelajari. Setiap makhluk hidup memiliki ciri khas yang berbeda-beda dan memiliki peran penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem. Namun, sayangnya banyak spesies yang terancam punah akibat ulah manusia. Oleh karena itu, diperlukan upaya konservasi untuk menjaga keanekaragaman makhluk hidup di bumi. Kajian catatan fosil dan keanekaragaman hayati organisme-organisme hidup telah meyakinkan para ilmuwan pada pertengahan abad ke-19 bahwa spesies berubah dari waktu ke waktu. Namun, mekanisme yang mendorong perubahan ini tetap tidaklah jelas sampai pada publikasi tahun 1859 oleh Charles Darwin, On the Origin of Species yang menjelaskan dengan MAKALAH KEANEKARAGAMAN MAKHLUK HIDUP DAN PERSEBARANNYA Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Ilmu Alamiah MATAKULIAH: ILMU KEALAMAN DASAR KELEBIHAN MANUSIA DARI PADA MAKHLUK HIDUP LAINNYA A. Pengertian Manusia a. Ridwan (2014) mendeskripsikan manusia sebagai berikut: a) Istilah manusia yang ada di dalam al-Quran itu memiliki bermacam-macam makna sebagaimana kata manusia sendiri ada tiga istilah penyebutan dalam al-Quran yaitu al-Insan, al-Basyar, dan an-Naas; PQm0e.
  • qj4rjyq930.pages.dev/292
  • qj4rjyq930.pages.dev/162
  • qj4rjyq930.pages.dev/296
  • qj4rjyq930.pages.dev/154
  • qj4rjyq930.pages.dev/525
  • qj4rjyq930.pages.dev/538
  • qj4rjyq930.pages.dev/238
  • qj4rjyq930.pages.dev/413
  • makalah keanekaragaman makhluk hidup dan persebarannya